Gubernur NTT hukum stafnya dengan loncat jongkok

id Gubernur NTT

Gubernur NTT hukum stafnya dengan loncat jongkok

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menerima hukuman dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dengan melakukan loncat jongkok dalam rapat kerja Gubernur NTT yang digelar di Gedung GOR Oepoi Kupang, Kamis (24/10/2019). (ANTARA FOTO/HO-Tomi Aquino)

"Hukuman yang diberikan itu bukan karena rasa benci melainkan sebagai latihan," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan hukuman kepada sejumlah stafnya dari Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT di hadapan ribuan peserta rapat kerja yang digelar di Gedung GOR Flobamora Kupang, Kamis (24/10).

Gubernur memberikan hukuman berupa loncat jongkok sebanyak 15 kali kepada Kepala Biro Pemerintahan bersama sejumlah jajaran selaku panitia penyelenggara rapat kerja tersebut, hanya karena sound systemnya kurang bagus.

Hukuman tersebut diberikan setelah suasana rapat kerja seketika menjadi riuh akibat masalah teknis menyangkut penggunaan pelantang suara dan pengeras suara.

Baca juga: Ini calon menteri asal NTT

Gubernur Viktor langsung memanggil Kepala Biro Pemerintahan yang baru selesai memberikan sambutan. Selanjutnya memanggil sejumlah staf yang masuk dalam kepanitiaan kemudian melakukan loncat jongkok di hadapan peserta rapat kerja.

Saat memberikan sambutan, Gubernur Viktor juga menyinggung terkait hukuman terhadap jajarannya tersebut. "Hukuman yang diberikan itu bukan karena rasa benci melainkan sebagai latihan," ujarnya.

"Semua manusia berproses, belajar dari masa lalu menuju pada proses menjadi sempurna, walaupun ada sedikit masalah, tapi yah namanya kerja tidak ada yang sempurna," katanya.

Selain memberikan hukuman, gubernur juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah menghadirkan kegiatan besar tersebut.

Kegiatan rapat kerja tersebut melibatkan ribuan peserta di antaranya, semua kepala daerah dari 22, beserta sekitar 268 camat, 194 lurah, dan 1.917 kepala desa dari berbagai daerah.

Turut hadir dalam rapat kerja tersebut, unsur Forkopimda, pimpinan organisasi vertikal di daerah, pihak swasta, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Gubernur NTT kumpulkan para bupati dan ribuan kades
Baca juga: Gubernur NTT minta benahi layanan perizinan