PLN telah menyambung listrik terhadap 66.346 rumah tangga di NTT

id pln

PLN telah menyambung listrik terhadap 66.346 rumah tangga di NTT

Petugas PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur melakukan penyambungan listrik ke rumah warga. (ANTARA FOTO/HO-Humas PT PLN NTT)

"Jumlah pelanggan rumah tangga yang tersambung listrik selama Januari-Oktober ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebanyak 43.307 pelanggan," kata Heru Purwoko.
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 66.346 rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah tersambung listrik PLN selama Januari-Oktober 2019, kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Heru Purwoko.

"Jumlah pelanggan rumah tangga yang tersambung listrik selama Januari-Oktober ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebanyak 43.307 pelanggan," katanya di Kupang, NTT, Senin (18/11).

Pihaknya akan terus secara agresif melakukan penyambungan listrik baru untuk pelanggan rumah tangga dengan menjemput langsung calon pelanggan di desa-desa yang sudah teraliri listrik.

Dia menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan seperti Program Jebol Gawang yang dihadirkan melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Dia mengatakan upaya yang gencar untuk melakukan penyambungan listrik ini juga untuk mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi listrik di NTT yang tercatat hingga Oktober 2019 mencapai 84,68 persen.

Baca juga: Program Jebol Gawang percepat layanan listrik di TTS
Baca juga: Dua unit PLN di NTT raih sertifikat ISO mutu-lingkungan


"Penyambungan listrik baru ke rumah-rumah warga terus kami genjot dengan harapan bisa mencapai target rasio elektrifikasi menjadi 90 persen pada akhir 2019," katanya.

Sebelumnya General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan setidaknya ada tiga kabupaten di NTT yang menjadi prioritas penyambungan listrik karena kondisi rasio elektrifikasi yang masih rendah.

Ketiga kabupaten itu adalah Timor Tengah Selatan dengan rasio 60,55 persen, Sumba Barat Daya 61 persen, dan Manggarai Timur 65,99 persen.

"Tentu saja kabupaten-kabupaten ini menjadi prioritas kami karena rasio elektrifikasi mereka masih jauh lebih rendah di bawah 70 persen dibandingkan kabupaten lain di NTT," katanya.

Untuk itu, pihaknya melakukan sejumlah langkah seperti  bantuan dari kementerian maupun program bantuan sosial dari PLN. Di lingkungan PLN, kata dia, digalakkan Program One Man One Hope dengan mengumpulkan sumbangan suka rela dari para pegawai untuk penyambungan listrik bagi warga.

Baca juga: Mungkinkah 30.000 rumah di NTT tersambung listrik setiap bulan?
Baca juga: PLN NTT kejar rasio elektrifikasi 90 persen pada akhir 2019