PLN NTT kejar rasio elektrifikasi 90 persen pada akhir 2019

id PLN NTT

PLN NTT kejar rasio elektrifikasi 90 persen pada akhir 2019

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendroyoko, memberikan keterangan kepada wartawan di selah-selah kegiatan Seminar dan Deklarasi Hasil Verifikasi Rasio Elektrifikasi NTT 2019 yang digelar di Hotel Aston, Kota Kupang, Senin (28/10/2019). (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda).

PLN Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, berkomitmen untuk terus mengejar target rasio elektrifikasi listrik di NTT mencapai 90 persen pada akhir 2019.
Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendroyoko, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengejar target rasio elektrifikasi listrik di NTT mencapai 90 persen pada akhir 2019.

"Sesuai hasil kajian Undana Kupang, RE NTT di NTT 82,97 persen per Oktober 2019 sehingga kami berkomitmen mengejar sampai 90 persen pada akhir tahun ini," kata kepada wartawan di sela-sela kegiatan Seminar dan Deklarasi Hasil Verifikasi Rasio Elektrifikasi (RE) NTT 2019, di Kupang, Senin (28/10).

Dia menjelaskan RE yang dipublikasikan Undana Kupang tersebut berdasarkan hasil kajian bersama PLN NTT dengan sumber data utama dari survei Potensi Desa (Podes).

Data Podes terakhir pada 2018 lalu, lanjutnya, tercatat kondisi RE di provinsi berbasiskan kepulauan itu baru mencapai sekitar 76 persen.

Baca juga: Jumlah pelanggan listrik di NTT terus bertambah
Baca juga: Ternyata pelanggan listrik non-PLN mencapai 99.381 KK


"Dan sekarang sudah ada data RE terbaru sudah mencapai 82,97 persen yang menjadi rujukan bagi kami untuk terus mengejar ketertinggalan RE di NTT," katanya.

Dia menjelaskan data RE terbaru juga dihasilkan melalui kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat sehingga akan menjadi rujukan utama bagi semua pihak untuk pembangunan kelistrikan di daerah itu.

Ignatius mengatakan dari data yang dipublikasikan Undana, pihaknya juga mengetahui bahwa masih banyak rumah tangga yang belum menjadi pelanggan listrik PLN dengan jumlah pelanggan nonPLN di NTT saat ini mencapai sebanyak 99.381 kepala keluarga (KK).

"Karena itu kami juga berkaca dari data ini dan itu lah tugas utama kami ke depan menjadikan seluruh rumah tangga di NTT menjadi pelanggan PLN," katanya.

Ignatius mengakui banyak rumah tangga yang menyebar di provinsi setempat yang belum menikmati listrik karena kesulitan biaya penyambungan meskipun sudah dijangkau jaringan listrik.

Untuk itu, pihaknya mencarikan solusi melalui bantuan lintas sektor seperti dari Kementerian ESDM maupun bantuan dana sosial PLN.

"Kami di PLN juga ada gerakan sosial dan bantuan mandiri dari pegawai PLN dengan program One Man One Hope, di mana setiap pegawai menyumbangkan dana untuk membantu penyambungan listrik bagi warga tidak mampu," katanya.

Baca juga: Rasio elektrifikasi di NTT sudah mencapai capai 82,97 persen
Baca juga: Tahun 2020, ratio elektrifikasi di NTT sudah 100 persen