Pemberitaan Foodors.com tidak mempengaruhi wisatawan ke Komodo

id komodo

Pemberitaan Foodors.com tidak mempengaruhi wisatawan ke Komodo

Sejumlah wisatawan dan penumpang berjalan menuju ke pesawat di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).

"Pemberitaan media traveling di Amerika Serikat (AS) itu tampaknya tidak berpengaruh terhadap para wisatawan asing yang hendak ke Komodo pada 2020," kata Marius Ardu Jelamu..
Kupang (ANTARA) - Para wisatawan mancanegara dari berbagai belahan dunia, tampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap pemberitaan Foodors.com, sebuah majalah travelling di AS, yang melarang bepergian ke Komodo di ujung barat Pulau Flores, NTT pada tahun 2020.

"Pemberitaan media traveling di Amerika Serikat (AS) itu tampaknya tidak berpengaruh terhadap para wisatawan asing yang hendak ke Komodo pada 2020," kata Karo Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Minggu (1/12).

Ia menegaskan, faktanya saat ini sudah banyak wisatawan yang siap menjadi keanggotaan (member) untuk mengunjungi Pulau Komodo pada 2020.

Sebelumnya, Foodors.com dalam pemberitaannya menyebutkan Komodo dan Bali dalam daftar daerah wisata yang tidak dikunjungi pada 2020.

Baca juga: Jumlah wisatawan ke Pulau Komodo sebaiknya dibatasi
Baca juga: NTT mulai persiapkan sistem pembayaran tiket ke Komodo


Media asing di Amerika Serikat itu menyoroti mahalnya harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp14 juta/orang sebagai dasar untuk melarang wisatawan berkunjung ke Pulau Komodo.

Marius mengatakan, pemberitaan media daring itu tidak berdampak pada pembangunan wisatawan di Nusa Tenggara Timur yang merupakan destinasi wisata langka di dunia.

Menurut dia media asing itu tidak menyadari bahwa Komodo merupakan binatang langkah yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang harus dilindungi dari kepunahan.

"Apabila media asing itu merupakan suatu media yang profesional maka tentu tidak melakukan hal itu, karena media yang profesional sangat menjunjung tinggi terhadap keberadaan Komodo yang harus dilindungi," tegasnya.

Marius Ardu Jelamu mengatakan para wisatawan mancanegara yang menghargai upaya perlindungan Komodo tidak akan gubris terhadap pemberitaan dari media asing di Amerika Serikat itu, karena upaya perlindungan Komodo sangat penting.

"Kami tantang media dari Amerika Serikat itu datang ke Pulau Komodo untuk melihat langsung destinasi wisata Komodo sehingga memiliki pemahaman yang jelas tentang upaya konservasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap Pulau Komodo," ujarnya.

Baca juga: Pemda NTT harus tanggapi wisata Pulau Komodo masuk No List
Baca juga: Artikel - Mencari Bintang Film Titanic jadi duta promosi Labuhan Bajo