Artikel - Mencari Bintang Film Titanic jadi duta promosi Labuhan Bajo

id Komodo

Artikel - Mencari Bintang Film Titanic jadi duta promosi Labuhan Bajo

Bintang film Titanic Leonardo Di Caprio (kanan) yang tengah mengunjungi Ekosistem Leuser pada tahun 2016 didampingi Farwiza Farhan (kiri), seorang konservanis hutan Ekosistem Leuser.(ANTARA FOTO/HO-Facebook HAkA)

Taman Nasional Komodo (TNK) dan Labuhan Bajo merupakan salah satu dari kawasan destinasi pariwisata super prioritas selain Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah) dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat).

Kupang (ANTARA) - Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tampaknya sangat menginginkan artis internasional Leonardo DiCaprio sebagai duta promosi bagi kawasan destinasi pariwisata super prioritas Labuhan Bajo di ujung barat Pulau Flores itu.

"Mungkin Leonardo DiCaprio atau Denzel Washington, model-model seperti itu yang tampaknya memenuhi syarat untuk menjadi duta pariwisata bagi Labuhan Bajo," kata Kepala Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo Shana Fatina Sukarsono dalam temu media di Labuhan Bajo, NTT, Jumat (15/11).

Terus, yang menjadi pertanyaan sekarang, apa motivasi Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo jatuh cinta pada sosok Leonardo DiCaprio? Karena DiCaprio merupakan bagian dari endorsement artis internasional untuk memperkenalkan kawasan Labuhan Bajo, yang termashyur karena adanya Taman Nasional Komodo, kepada dunia.

Tampaknya Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo ingin rebranding lagi, karena Labuhan Bajo ini memiliki konsep destinasi yang unik sebagai warisan dunia dari Unesco World Heritage.

Shana Fatina Sukarsono tampak sangat yakin dan percaya kalau Leonardo DiCaprio telah memenuhi kriteria sebagai duta promosi kawasan konservasi Labuhan Bajo, sebab bintang film Titanic tersebut merupakan salah satu aktivis yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Leonardo DiCaprio dinilai cukup paham tentang keberagaman atau biodiversity adalah sebuah warisan yang mesti dijaga bersama dan pariwisata adalah cara untuk menjaga kelestarian.

Taman Nasional Komodo (TNK) dan Labuhan Bajo merupakan salah satu dari kawasan destinasi pariwisata super prioritas selain Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah) dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat).

Kawasan ini merupakan wilayah penting bagi peneliti yang ingin melakukan kegiatan riset, para pencinta alam, maupun wisatawan penikmat lingkungan.

Oleh karena itu, sebagian pengunjung ke destinasi unggulan tersebut merupakan wisatawan mancanegara yang ingin mencari ketenangan dan keindahan pemandangan alam.

Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan di kawasan ini pada 2018 tercatat sebesar 163.054 orang dengan rincian 91.870 wisatawan mancanegara dan 71.184 wisatawan nusantara.

Perancis dominan

Aktor Leonardo DiCaprio berpose saat pemutaran perdana film Once Upon a Time in Hollywood di London, Senin (30/07/2019). (ANTARA FOTO/REUTERS/Simon Dawson/pras).
Wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuhan Bajo, terutama Perancis, yang menempati peringkat satu di tahun 2018 dan 2019.

Jumlah kunjungan wisatawan asal Perancis mencapai 12.134 orang dan 9.341 orang masing-masing pada 2018 dan 2019. Negara Eropa lainnya yang mendominasi kunjungan ke destinasi ini adalah Spanyol, Inggris, Jerman, Belanda, dan Italia.

Khusus tahun 2019, turis asal China menjadi satu-satunya wisatawan dari Asia yang masuk 10 besar asal negara wisatawan mancanegara di Labuhan Bajo.

Jumlah kunjungan wisatawan asal China hingga September 2019 sebanyak 8.393 orang atau kedua tertinggi setelah turis asal Perancis.

Menurut Shana, kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuhan Bajo masih lebih dominan dibandingkan kedatangan wisatawan Nusantara.

"Hal ini karena karakter destinasi Labuhan Bajo. Orang ke sini kalau tidak untuk riset, pencinta alam, atau penikmat lingkungan, itu lebih banyak orang asing," ujarnya.

Di Labuhan Bajo dan Taman Nasional Komodo saat ini, komposisi wisatawan mancanegara dengan wisatawan domestik mencapai 56 persen berbanding 44 persen.

Komposisi tersebut berasal dari jumlah kunjungan wisatawan di kawasan ini pada 2018 yang tercatat sebesar 163.054 orang dengan rincian 91.870 wisatawan mancanegara dan 71.184 wisatawan Nusantara.

Meski demikian, jumlah kedatangan wisatawan Nusantara diharapkan dapat meningkat, terutama setelah pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur di lokasi wisata tersebut.

Saat ini wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuhan Bajo, terutama Perancis yang menempati peringkat satu pada 2018 dan 2019. Sedang, kunjungan wisatawan asal China hingga September 2019 mencapai 8.393 orang atau kedua tertinggi setelah turis asal Perancis.

Pemerintah Indonesia menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuhan Bajo sebanyak 1,5 juta orang pada 2019, setelah melihat fenomena arus kunjungan turis yang terus meningkat dari hari ke hari.

Kontribusi Rp32 triliun

Pesona Labuhan Bajo di ujung barat Pulau Flores, NTT. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Pada awalnya, Badan Otoritas menargetkan kawasan pariwisata ini bisa memberikan kontribusi terhadap PDRB pada 2019 sebesar Rp32 triliun, devisa Rp7 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebanyak 10.000 orang.

Selain itu, indeks daya saing kepariwisataan dapat mencapai peringkat 30 dengan kedatangan wisatawan mancanegara mencapai 500.000 orang dan wisatawan Nusantara satu juta orang.

Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo Flores mengharapkan kemudahan akses ke destinasi pariwisata super prioritas Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah itu.

"Aksesibilitas harus diselesaikan level nasional, konektivitas antardestinasi itu kita jadikan strategi ke depan," kata Shana dan menambahkan kemudahan akses dapat membuat tiket perjalanan udara ke wilayah wisata premium ini menjadi lebih murah dan terjangkau.

Selain itu, melalui kemudahan akses, wisatawan dapat mempunyai peluang untuk menghabiskan uang lebih banyak untuk berbelanja di Labuhan Bajo dan sekitarnya.

"Kita inginnya teman-teman bisa punya waktu lebih banyak di destinasi dan tinggal lebih lama. Jadi sedapat mungkin kita elaborate biaya transportasi ke lokasi wisata. Dengan demikian, kegiatan pariwisata bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun mendorong pendapatan pelaku usaha kecil di ujung barat Pulau Flores itu," ujarnya.

Saat ini pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas ke Labuhan Bajo dengan memperbesar kapasitas Bandar Udara Komodo di Labuhan Bajo.

Pembenahan di bandara ini akan diupayakan dengan memperpanjang landasan pacu, menambah alat navigasi dan memperbesar kapasitas penumpang.

Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Labuhan Bajo, yang menjadi kawasan destinasi super prioritas sejak 2017, di 2018 mencapai 163.054 orang. Jumlah kunjungan ini antara lain mencakup kedatangan 91.870 wisatawan mancanegara dan 71.184 wisatawan nusantara.

Rata-rata total pengeluaran wisatawan selama berlibur di Kabupaten Manggarai Barat, tempat Labuhan Bajo berada mencapai 977,43 dolar AS.

Kawasan ini juga menyumbang total PDRB sektor pariwisata pada 2017 hingga Rp16,4 miliar dengan rincian Rp14,1 miliar dari penyediaan akomodasi dan makan minum serta Rp2,3 miliar dari jasa lainnya.

Kontribusi sektor pariwisata di Labuhan Bajo akan terus menukik jika Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo berhasil mendatangkan bintang Film Titanic Leonardo D Caprio sebagai duta promosi untuk pariwisata premium Labuhan Bajo.

Pemandangan di Pulau Padar, Labuhan Bajo, yang menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Barat. (ANTARA FOTO/Satyagraha)