DBD mulai mengincar Kota Kupang, dua warga meninggal

id Dbd kupang

DBD mulai mengincar Kota Kupang, dua warga meninggal

Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore (kiri) saat melakukan pertemuan dengan wartawan di Kupang, Kamis (19/12/2019). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

"Sudah dua warga Kota Kupang yang meninggal akibat serangan penyakit DBD setelah daerah ini masuk musim pancaroba," kata Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore..
Kupang (ANTARA) - Dua warga Kota Kupang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat masa pancaroba.

"Sudah dua warga Kota Kupang yang meninggal akibat serangan penyakit DBD setelah daerah ini masuk musim pancaroba," kata Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore dalam jumpa pers dengan wartawan di Kupang, Kamis (19/12).

Ia mengatakan, dua orang yang meninggal akibat demam berdarah itu merupakan pasien yang masih berusia anak-anak.

Salah satu penderita DBD yang meninggal merupakan anak dari seorang tenaga medis di kota ini. Kami tentu sangat menyesalkan adanya peristiwa itu," katanya dalam jumpa pers yang dihadiri pula Direktris RSUD SK Lerik Kota Kupang dr Marsiana Halek.

Baca juga: Dinas Kesehatan temukan 10 kasus DBD di Kota Kupang
Baca juga: Warga Kota Kupang diminta waspada terhadap DBD dan diare


Wali Kota Kupang mengatakan pemerintahannya akan terus mendorong masyarakat di kota ini untuk terus melakukan upaya pencegahan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus.

3M plus yang dimaksud adalah menguras tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum serta mengubur atau mendaur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sedangkan plus-nya adalah menabur bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit untuk dibersihkan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

Jefrison mengatakan dalam mengatasi kasus demam berdarah ini dibutuhkan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebar maut.

Baca juga: Surat edaran waspadai DBD di Kota Kupang