Dishub proses penyerahan sertifkat lahan bandara baru Sabu Raijua

id Dishub NTT,Pemkab Sabu Raijua,Bandara baru Sabu Raijua

Dishub proses penyerahan sertifkat lahan bandara baru Sabu Raijua

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Isyak Nuka (Antara foto/Aloysius Lewokeda)

Urusan sertifikasi lahan tersebut ditargetkan dapat tuntas pada 2020 ini sehingga bandara baru bisa dibangun pada 2021.

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka mengemukakan pihaknya sedang memproses penyerahan sertifikasi lahan untuk pembangunan bandara baru di Kabupaten Sabu Raijua ke Pemerintah Pusat.

“Kami sekarang lagi proses untuk penyerahan sertifikat dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua ke Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan karena pembebasan lahan sudah tuntas,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (8/2).

Dia mengemukakan hal itu terkait proses dan kesiapan lahan untuk rencana pembangunan bandara baru di wilayah Seba, Kabupaten Sabu Raijua.

Pihaknya menargetkan urusan sertifikasi lahan tersebut dapat tuntas pada 2020 ini sehingga bandara baru bisa dibangun pada 2021.

“Paling tidak 2020 ini proses untuk lahan selesai sehingga sudah bisa dianggarkan oleh pemerintah pusat,” katanya.

Baca juga: Sabu Raijua bebaskan lahan untuk pembangunan bandara baru

Isyak mengatakan telah berkoordinasi dengan Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke terkait persiapan lahan untuk bandara baru.

Pemerintah kabupaten, lanjut dia, telah menyiapkan lahan dengan panjang 3.000 meter dan lebar 500 meter.

“Pemerintah Sabu Raijua juga sudah membangun jalan inspeksi keliling untuk lahan sehingga kami minta langsung diikuti dengan penyerahan sertifikat tanah,” katanya.

Baca juga: 150 hektare lahan untuk bangun bandara baru di Sabu Raijua

Dia menjelaskan, terkait kapasitas bandara baru tersebut ditargetkan bisa disinggahi pesawat jenis ATR.

Menurut dia, kehadiran bandara baru memiliki arti penting bagi pemerintah dan masyarakat di Sabu Raijua terutama untuk membuka keterisolasian wilayah setempat.

Selama ini, lanjut dia, akses transportasi udara dari dan ke Sabu Raijua hanya dilayani pesawat kecil seperti Susi Air serta Dimonim Air yang resmi beroperasi beberapa hari lalu.

“Karena itu memang butuh hadirnya bandara yang lebih besar dari Bandara Tardamu yang beroperasi saat ini dan pemerintah pusat siap mendukung yang penting lahan di daerah dipastikan siap,” katanya.

Baca juga: Pembangunan bandara baru di Sabu menunggu anggaran pusat