Masker mulai langka di NTT, Legislator minta pemerintah segera atasi

id masker di kupang hilang,dprd ntt,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Masker mulai langka di NTT, Legislator minta pemerintah segera atasi

Anggota DPRD NTT Emanuel Kolfidus. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Apakah karena stok barangnya habis ataukah karena ada orang yang ingin mengail keuntungan di tengah situasi ini
Kupang (ANTARA) - Anggota Komisi V DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Kolfidus meminta pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan masker di daerah itu.

"Salah satu cara mencegah penyebaran Virus Corona adalah menggunakan sejumlah alat, dan bahan untuk melindungi diri, seperti masker dan antiseptik, sayangnya barang ini semakin langka, bahkan hilang dari tempat-tempat penjualan," kata Emanuel Kolfidus di Kupang, Jumat (20/3).

Permintaan itu disampaikan kepada ANTARA melalui pesan WhatsApp, terkait banyaknya keluhan dari masyarakat di NTT yang mengaku kesulitan memperoleh masker akhir-akhir ini.

Baca juga: Warga Kota Kupang kesulitan mendapatkan masker dan cairan antiseptik
Baca juga: Penjualan masker di Kupang dengan harga yang tak wajar


"Apakah karena stok barangnya habis ataukah karena ada orang yang ingin mengail keuntungan di tengah situasi ini," katanya dalam nada tanya.

Dengan demikian, maka negara harus berdiri untuk mengendalikan situasi ini, kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT ini.

Menurut dia, langkah yang bisa dilakukan pemerintah antara lain adalah, memerintahkan penjual masker dan antiseptik untuk tidak menumpukkan barang di gudang, tetapi harus menjual dengan sistem penjatahan supaya semua orang bisa mengakses.

Selain itu, pemerintah harus juga melakukan langkah-langkah untuk penyediaan stok, dimana dapat mencontoh apa yang dilakukan Pemerintahan Kota Surabaya, katanya menambahkan.

Langkah ini penting, agar tidak menimbulkan kepanikan warga karena kesulitan memperoleh peralatan pelindung, kata Emanuel Kolfidus.

Baca juga: Para medis di NTT kekurangan alat pelindung diri dari COVID-19