TNI-AD terus perketat penjagaan di Perbatasan NTT-Timor Leste

id perbatasan diperketat,perbatasan ri-timor leste,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavir

TNI-AD terus perketat penjagaan di Perbatasan NTT-Timor Leste

Komandan Korem, 161/Wirasakti Kupang, Brigjen (TNI) Syaiful Rachman (kiri) didampingi Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni (kanan). (Antara/ Benny Jahang)

Sesuai kebijakan pimpinan maka kami mempertebal jumlah personel untuk menjaga kawasan perbatasan
Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen (TNI) Syaiful Rachman mengatakan aparat TNI-Angkatan Darat (AD) semakin memperketat penjagaan di kawasan perbatasan NTT dan Timor Leste guna mencegah masuknya warga asing yang terinveksi virus Corona atau COVID-19.

Demikian dikatakan Danrem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen (TNI) Syaiful Rachman kepada wartawan usai mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan telekonferensi dengan para bupati dan wali kota se-NTT di Kupang, Selasa (31/3).

Syaiful Rachman mengatakan hal itu terkait antisipasi aparat TNI-AD di kawasan perbatasan NTT-Timor Leste dalam mengantisipasi masuknya warga asing dari Timor Leste yang mengidap COVID-19.

Timor Leste saat ini telah menerapkan lockdown setelah ditemukan ada warga negara itu yang dinyatakan positif mengidap COVID-19.

Baca juga: Konsulat RDTL: Pelintas batas dari NTT dibatasi

Syaiful Rachman mengatakan, sejak merebaknya virus Corona, TNI AD mengambil strategi dengan menambah jumlah anggota TNI AD yang bertugas di kawasan perbatasan dengan Timor Leste guna mengoptimalkan pengamanan di kawasan perbatasan dengan negara tetangga itu.

"Sesuai kebijakan pimpinan maka kami mempertebal jumlah personel untuk menjaga kawasan perbatasan," tegasnya.

Menurut jenderal bintang satu ini, pos-pos pengamanan di kawasan perbatasan akan diperbanyak setelah adanya penambahan pasukan guna mencegah masuknya warga asing yang terpapar virus Corona ke daerah ini.

"Jumlah pos pengamanan diperbanyak khususnya untuk menjaga ruas-ruas jalan yang dijadikan sebagai lokasi lintasan ilegal," ujar Syaiful Rachman.

Baca juga: Cegah COVID-19, Pelintas WNA dari Timor Leste diberlakukan wajib VISA
Baca juga: KBRI imbau WNI di Timor Leste pulang ke Tanah Air