Padma Indonesia: Negara wajib selamatkan PMI dari COVID-19

id pmi,ntt,kupang,corona,covid,Padma Indonesia,pekerja migran

Padma Indonesia: Negara wajib selamatkan PMI dari COVID-19

Direktur Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia Gabroel Goa (kanan) saat mengunjung kantor pelayanan pekerja migran Indonesia (PMI) di NTT. (FOTO ANTARA/Bernadus Tokan)

Negara wajib menyelamatkan mereka dengan melaksanakan protokol kesehatan bagi PMI yang pulang atau dipulangkan, dengan cara melakukan karantina selama 14 hari dan mengecek kondisi kesehatan mereka sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Kupang (ANTARA) - Direktur Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia Gabroel Goa meminta agar negara wajib menyelamatkan pekerja migran Indonesia (PMI) di tengah pandemi COVID-19.

"Negara wajib menyelamatkan mereka dengan melaksanakan protokol kesehatan bagi PMI yang pulang atau dipulangkan, dengan cara melakukan karantina selama 14 hari dan mengecek kondisi kesehatan mereka sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," katanya di Kupang, Sabtu, (11/4).

Bagi mereka yang masih bertahan di luar negeri, kata dia, melalui Perwakilan RI di luar negeri wajib hukumnya membantu mereka, termasuk biaya kesehatan jika ada di antara mereka yang dinyatakan positif COVID-19.

Baca juga: PMI NTT di Hong Kong minta dikirimkan masker

"Dan jika di negara tempat PMI bekerja berkeras meminta mereka pulang, maka negara wajib menjemput mereka dan sesuai protokol kesehatan melakukan karantina selama 14 hari," katanya.

Dia juga mengimbau seluruh warga bangsa untuk tidak menolak pekerja migran di kampung halamannya dengan alasan COVID-19.

Baca juga: 650 ribu APD hazmat didistribusikan ke seluruh provinsi

"Mereka semua adalah saudara kita yang harus diselamatkan," kata Sekretaris II Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO) ini.

Padma Indonesia juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama melakukan sosialisasi pencegahan, sekaligus ikut berpartisipasi aktif dalam bergotong-royong menyelamatkan korban COVID-19 melalui tim medis, demikian Gabroel Goa.