KEK Altaka Jadi Prioritas

id Altaka

KEK Altaka Jadi Prioritas

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya

"Kita tengah mendorong tiga kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur karena di sana sudah ada satu kawasan ekonomi yang berbasis laut sebagai kawasan ekonomi khusus," kata Frans Lebu Raya.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mendorong agar pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Alor, Lembata dan Flores Timur (KEK Altaka) menjadi prioritas.

"Kita tengah mendorong tiga kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur karena di sana sudah ada satu kawasan ekonomi yang berbasis laut sebagai kawasan ekonomi khusus," katanya di sela pelantikan dua kepala daerah Flores Timur dan Lembata terpilih di Kupang, Senin.

Pejabat yang dilantik itu adalah Antonius Gege Hajon dan Agustinus Payong Boli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, serta Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lembata periode 2017-2022.

Menurut gubernur dua periode itu, ada banyak potensi bawah laut yang besar dan bisa dikembangkan di kawasan itu seperti hasil ikan, biota laut, maupun wisata bawa laut.

Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah di tiga kabupaten itu untuk membangun kerja sama mengembangkan wisata bahari di kawasan itu guna mewujudkan kawasan ekonomi khusus.

Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah melakukan kerja promosi untuk kawasan tersebut melalui lomba fotografi bawah laut yang melibatkan fotografer di dalam maupun luar negeri untuk diekplorasi secara maksimal.

"Tiga tahun lalu kita sudah lakukan lomba fotografi bawah laut di Alor, dua tahun lalu di Lembata, dan tahun lalu di Flores Timur karena ada potensi besar yang bisa kita kembangkan di kawasan itu untuk wisata bahari," katanya.

"Ada potensi besar yang bisa kita kembangkan, untuk itu mari bersatu, selalu kita bilang sehati-sesuara "puin taan uin, gahan taan kahan" (dalam bahasa Lamaholot artinya sehati-sesuara) karena hanya dengan cara itu kita membangun daerah," tambahnya.

Bupati Lembata terpilih Eliaser Yentji Sunur kepada wartawan di selah pelantikan itu mengatakan, pemerintahannya tetap siap mendukung terwujudnya kawasan ekonomi khusus itu karena Lembata memiliki sumber daya laut yang besar dengan luas wilayah laut lebih besar dari daratan.

Oleh karenanya, lanjut bupati dua periode itu, di daerahnya tengah dibangun industri-industri yang berbasis hasil kelautan dan perikanan.

"Dalam waktu dekat tahun ini dekat juga kita akan bangun lagi industri ikan kaleng atau sarden Lembata sehingga hasilnya nanti kita harapkan bisa diantarpulauan melalui tol laut," katanya.

Untuk pengamanan wilayah laut, lanjutnya, tetap ada koordinasi lintas sektor antara dinas terkait dengan TNI Al-Polair untuk berjalan bersama-sama.

Beri prioritas
Gubernur Lebu Raya menyarankan, kepala daerah terpilih agar merumuskan program-program pembangunan melalui Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan pada skala prioritas.

Menurutnya, jika ada dua atau tiga program yang menjadi prioritas maka cukup itu yang digenjot, sementara lainnya cukup dengan memaksimalkan pelayanan dasar.

"Kita selalu ada mimpi yang ingin diwujudkan tapi harus berikan prioritas sesuai dengan potensi daerah, misalnya banyak potensi di bidang kelautan dan perikanan ataupun bidang pertanian dan perkebunan maka cukup berikan prioritas dan kerahkan tenaga secara maksimal di bidang itu," katanya.

Menurutnya, waktu kepemimpinan selama lima tahun merupakan waktu yang singkat sehingga prioritas program itu lebih memungkinkan untuk diwujudkan.

"Ibaratnya kita lari jarak pendek jadi start-nya harus cepat karena waktu lima tahun itu terlalu pendek untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita," katanya.

Apresiasi
Sementara itu, Pengamat ekonomi Dr James Adam mengapresiasi Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya yang mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Alor, Lembata dan Flores Timur menjadi prioritas.

"Ini langkah tepat dan strategis karena ketiga daerah ini memiliki sumber daya dan kekayaan alam laut yang sangat potensial, namun belum dioptimalkan untuk mensejahterakan rakyat di kawasan tersebut," katanya.

Anggota IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu menanggapi pidato Gubernur Lebu Raya ketika melantik dua kepala daerah Flores Timur dan Lembata di Kupang, Senin (22/5).

"Kita tengah mendorong tiga kabupaten itu, sebab di sana sudah ada satu kawasan ekonomi yang berbasis laut," kata Gubernur Lebu Raya.

Menurut gubernur dua periode itu, ada banyak potensi bawah laut yang besar yang bisa dikembangkan di daerah itu seperti hasil ikan, biota, laut dan wisata bawa laut.

Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah di tiga kabupaten itu untuk membangun kerja sama mengembangkan wisata bahari di kawasan itu untuk mewujudkan kawasan ekonomi khusus.

Menurut James Adam, sumber daya alam laut merupakan kunci kesejahteraan masyarakat Indonesia yang telah lama diabaikan.

"Sumber daya alam kita ada di laut dan prosenya tinggal dipanen untuk diolah dan dikembangkan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup menuju kesejahteraan bersama," katanya.

Menurut dia, Sumber daya alam laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia khususnya di NTT.

Menurut data pemerintah, potensi perekonomian sumber daya laut Indonesia bernilai sekitar Rp17 ribu triliun setiap tahunnya.

James Adam mengatakan sumber daya alam keluatan juga merupakan sektor riil lainnya seperti pertanian, kehutanan dan perikanan, harus diakui juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017.

Pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I-2017 mencapai 4,98 persen. "Ini harus diapresiasi untuk dipertahankan dan ditingkatkan dengan terus melakukan terobosan yang nyata di lapangan usaha yang potensial bagi sektor-sektor riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Apalagi dari sejumlah sektor riil itu, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh sebesar 1,29 persen. 

Mantan dosen ekonomi pada Universitas Kristen Artha Wacana Kupang itu mengatakan sektor yang belum serius dilirik, namun memiliki potenssi luar biasa untuk mendorong pertumbuhan adalah sektor Kelautan dan perikanan.

Sektor itu katanya memiliki potensi kekayaan laut yang berjumlah hampir Rp19 triliun bisa mendongkrak ekonomi Indonesia termasuk NTT yang kaya akan sumber daya ini, namun beluum dioptimalkan.

Namun potensi yang besar ini belum digali secara maksimal. Karenanya perlu dilakukan terobosan lagi dengan mengoptimalkan "Gerakan Masuk Laut (Gemala) yang pernah dicanangkan mantan Gubernur Herman Musakabe dan mendukung program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo saat ini.