Bupati: Pasien positif COVID-19 di Sumba Timur tidak kontak dengan warga

id Sumba Timur,Bupati Sumba Timur,covid-19 Sumba Timur,covid-19

Bupati: Pasien positif COVID-19 di Sumba Timur tidak kontak dengan warga

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Sejak awal saat warga yang positif ini tiba di Waingapu, kami langsung lakukan isolasi sehingga dia tidak sempat ke rumah atau bertemu warga lainnya

Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gidion Mbilijora, mengatakan seorang warganya yang telah dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) berdasarkan hasil tes swab tidak melakukan kontak dengan warga di daerah setempat.

“Sejak awal saat warga yang positif ini tiba di Waingapu, kami langsung lakukan isolasi sehingga dia tidak sempat ke rumah atau bertemu warga lainnya,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (15/5).

Baca juga: Pesawat carteran jemput sampel 'swab' di Flores dan Sumba
Baca juga: Pengiriman APD ke Sumba dan Flores gunakan pesawat carter

Ia mengatakan, pasien positif tersebut merupakan klaster STT Grogol, Jakarta yang sebelumnya pulang ke Sumba Timur bersama sembilan mahasiswa lainnya dari daerah setempat.

Ketika tiba di Bandara Umbu Rara Mehang Kunda, lanjutnya, mereka semua langsung dilakukan tes cepat atau rapid test dan salah satu di antaranya menunjukkan hasil positif reaktif.

“Setelah diketahui positif reaktif kami langsung lakukan isolasi sehingga tidak sempat bertemu keluarga atau warga lain,” katanya.

“Selanjutnya dari 10 sampel swab yang dikirim untuk diperiksa di Laboratorium Badan Litbangkes Jakarta, setelah kembali hasilnya sembilan negatif dan satu ini yang positif,” kaanya.

Ia mengatakan, namun demikian pihaknya juga tetap melakukan penelusuran kembali untuk mengetahui siapa saja teman seperjalanan lainnya baik dari Sumba Timur maupun daerah lainnya.

Menurut Bupati Gidion Mbilijora, kemunculan kasus positif COVID-19 yang pertama ini memang cukup mengganggu psikologi masyarakat di daerahnya.

Namun, lanjut dia, kondisi ini merupakan fakta yang harus dihadapi sehingga ia telah meminta seluruh masyarakatnya agar tidak panik.

“Karena dari awal ketika yang bersangkutan tiba kita langsung isolasi sehingga tidak sempat ke mana-mana,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga telah mengirim 10 sampel swab tersebut ditambah tujuh lagi sampel untuk diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang dan masih menunggu hasilnya.