Umat Kristen di Kota Kupang mulai beribadah bersama di gereja
Kegiatan ibadah dilakukan empat kali dan hanya berlangsung selama 30-40 menit dan semua umat yang ikut wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada dalam gereja
Kupang (ANTARA) - Setelah sekitar tiga bulan beribadah di rumah, umat Kristiani anggota jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu mulai melaksanakan ibadah bersama di gereja dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
Pendeta GMIT Jemaat PNIEL Oebobo Kota Kupang Pdt Boy Takoy mengatakan, kegiatan peribadatan yang biasanya dilakukan dalam tiga sesi kini digelar empat sesi guna mengurangi kerumunan orang dalam ibadah Minggu, (14/6).
"Kegiatan ibadah dilakukan empat kali dan hanya berlangsung selama 30-40 menit dan semua umat yang ikut wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada dalam gereja," katanya.
Pengurus Gereja PNIEL mengecek suhu tubuh semua orang yang akan masuk ke gereja dan menyediakan tempat cuci tangan bagi jemaat.
"Apabila ada umat yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius maka langsung di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Puji Tuhan hari ini semuanya sehat," kata Boy.
Dia mengatakan, pengurus Gereja PNIEL juga menyiapkan masker untuk anggota jemaat yang lupa membawa masker guna memastikan seluruh anggota jemaat ibadah Minggu menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Selain itu, kata dia, pengurus gereja untuk sementara tidak mengizinkan anggota jemaat berusia lanjut yang kesehatannya terganggu dan anak-anak datang ke gereja.
Baca juga: Aktivitas ibadah di Keuskupan Agung Kupang dimulai 1 Juli
Baca juga: Uskup dorong media di NTT beritakan pandemi COVID-19 secara benar
"Mereka dianjurkan mengikuti kegiatan ibadah dari rumah. Pihak gereja menyiapkan tata ibadah dan renungan-renungan ibadah Minggu, dibagikan ke semua jemaat," kata Boy.
Pendeta GMIT Jemaat PNIEL Oebobo Kota Kupang Pdt Boy Takoy mengatakan, kegiatan peribadatan yang biasanya dilakukan dalam tiga sesi kini digelar empat sesi guna mengurangi kerumunan orang dalam ibadah Minggu, (14/6).
"Kegiatan ibadah dilakukan empat kali dan hanya berlangsung selama 30-40 menit dan semua umat yang ikut wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada dalam gereja," katanya.
Pengurus Gereja PNIEL mengecek suhu tubuh semua orang yang akan masuk ke gereja dan menyediakan tempat cuci tangan bagi jemaat.
"Apabila ada umat yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius maka langsung di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Puji Tuhan hari ini semuanya sehat," kata Boy.
Dia mengatakan, pengurus Gereja PNIEL juga menyiapkan masker untuk anggota jemaat yang lupa membawa masker guna memastikan seluruh anggota jemaat ibadah Minggu menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Selain itu, kata dia, pengurus gereja untuk sementara tidak mengizinkan anggota jemaat berusia lanjut yang kesehatannya terganggu dan anak-anak datang ke gereja.
Baca juga: Aktivitas ibadah di Keuskupan Agung Kupang dimulai 1 Juli
Baca juga: Uskup dorong media di NTT beritakan pandemi COVID-19 secara benar
"Mereka dianjurkan mengikuti kegiatan ibadah dari rumah. Pihak gereja menyiapkan tata ibadah dan renungan-renungan ibadah Minggu, dibagikan ke semua jemaat," kata Boy.