Kupang (ANTARA) - Sebanyak 102 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur belum mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk warga tidak mampu yang terdampak pandemi COVID-19.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Samuel Rebo dalam dialog terkait pengelolaan dan pengawasan dana COVID-19 yang dialokasikan dari Dana Desa di Kupang, Kamis, (30/7) mengatakan alokasi Dana Desa Tahun 2020 untuk Provinsi NTT mencapai Rp3 triliun lebih.
Baca juga: Penyaluran BLT Dana Desa tahap satu Lembata sudah 100 persen
Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 3.026 desa di provinsi berbasis kepulauan itu.
Menurut Samuel Rebo, dampak pandemi COVID-19 mengakibatkan Dana Desa yang semula dialokasikan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di desa menjadi berkurang karena sebagian anggaran Dana Desa dialokasikan untuk penanganan pandemi COVID-19.
Ia mengatakan Dana Desa untuk penanganan pandemi COVID-19 di NTT mencapai Rp425 miliar melalui Program BLT Dana Desa guna membantu warga tidak mampu di 3.026 desa yang terdampak pandemi COVID-19.
Samuel Rebo mengatakan sampai menjelang akhir Juli 2020 terdapat 2.924 desa yang telah merealisasikan penyaluran BLT Dana Desa, sedang 102 desa belum merealisasikannya.
"Masih ada 102 desa yang belum mendistribusikan BLT Dana desa untuk warga tidak mampu yang terdampak pandemi COVID-19 di NTT," kata Samuel Rebo.
Menurut dia, pergantian kepala desa menjadi salah satu kendala sehingga distribusi BLT Dana Desa untuk warga terdampak pandemi COVID-19 belum bisa dilakukan.
Baca juga: 797 desa di NTT sudah salurkan BLT dana desa
Baca juga: Presiden perintahkan segera sinkronisasi data penerima bantuan sosial
"Selain itu ada kepala desa yang sedang dalam proses hukum sehingga penyaluran BLT Dana Desa juga belum bisa direalisasikan," tegasnya.
Pemerintah Provinsi NTT, kata Samuel Rebo, terus mendorong pemerintah kabupaten melakukan berbagai upaya sehingga distribusi BLT Dana Desa bagi warga terdampak pandemi COVID-19 di 102 desa itu bisa segera dilakukan.