DKP NTT Dukung Pembangunan SPDN Tengah Laut

id SPDN

DKP NTT Dukung Pembangunan SPDN Tengah Laut

Ganef Wurgiyanto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT

"Kalau pada prinsipnya SPDN di tengah laut itu agar lebih mendekatkan pelayanan maka kita sangat mendukung itu," kata Ganet Wurgiyanto.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto mendukung adanya gagasan pembangunan Solar Packet Dealer Nelayan (SPDN) di tengah laut untuk mendekatkan pelayanan bahan bakar minyak kepada para nelayan.

"Kalau pada prinsipnya SPDN di tengah laut itu agar lebih mendekatkan pelayanan maka kita sangat mendukung itu, apalagi NTT merupakan provinsi dengan luas wilayah laut mencapai 200.000 km2 atau sekitar empat kali wilayah daratan," katanya di Kupang, Rabu.

Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan hal tersebut terkait adanya ide pembangunan SPDN di tengah laut dari pemerintah pusat agar mendekatkan pelayanan bahan bakar kepada nelayan terutama di wilayah 3T (terdepan, terpencil, terbelakang).

Ia mengatakan, masyarakat nelayan di Provinsi Selaksa Pulau tersebar di berbagi daerah pelosok seperti di Pulau Timor, Alor, Rote, Sumba, Flores dan sekitarnya.

Sementara itu tidak setiap kabupaten memiliki adanya SPDN yang khusus melayani bahan bakar minyak untuk nelayan sehingga nelayan harus menjangkaunya ke daerah-daerah yang dianggap lebih dekat.

"Untuk itu kalau ada SPDN di laut yang letaknya stategis atau bisa dijangkau nelayan dari beberapa daerah maka akan memudahkan mereka ketika melaut dan nelayan bisa menghemat biaya operasional," katanya.

Namun ia mengaku, gagasan itu meruakan kegiatan yang baru dicanangka oleh karena itu pemereintah setempat perlu berkoodinasi lagi dengan pemerintah pusat terkait realisasinya.

"Nanti kalau gagasan itu jadi diterapkan maka arahan pemerintah pusat seperti apa akan kita persiapkan di daerah," katanya.

Ia mengatakan, pembangunan SPDN umumnya diusulkan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan yang lokasinya diutamakan pada sentra daerah nelayan.

Meskipun, lanjutnya, untuk tahun ini belum ada usulan dari pemrintah kabupaten/kota setempat untuk pembangunan SPDN baru.

"Untuk sementara ini upaya mendekatkan jangkauan bahan bakar ke nelayan kita di sini kita lakukan dengan mengoptimalkan yang ada dengan cara memastikan agar pasokan tetap aman untuk memnuhi kebutuhan nelayan," katanya.

Marketing Branch PT Pertamina (Persero) Wilayah NTT Wahyudi Wirjanto menjelaskan, saat ini kebutuhan bahan bakar bagi para nelayan dilayani oleh 12 SPDN yang menyebar di Pulau Timor, Alor, Sumba, dan Pulau Flores.

"Ke-12 SPDN itu di antaranya terdapat tiga unit di Kota Kupang, dua di Kabupaten Sikka, serta masing-masing satu SPDN yang menyebar di Kabupaten Alor, Sumba Timur, Flores Timur, Manggarai, Manggarai Barat," katanya saat dihubungi Antara secara terpisah di Kupang.

Menurutnya, setiap SPDN itu kita pasok dengan alokasi bahan bakar bervariasi sesuai dengan perhitungan jumlah kapal yang kita peroleh dari dinas terkait di setiap daerah.

"SPDN kita di sini masih bersifat stasiun atau menetap di darat atau belum ada pelayanan SPDN di tengah laut," katanya.