Pemda Sikka siapkan internet gratis bagi pelajar di Kota Maumere
Fasilitas internet gratis ini dalam rangka membantu masyarakat umum yang membutuhkan, khususnya para pelajar dan mahasiswa di daerah ini
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah pandemi COVID-19 ini menyiapkan jaringan internet (wifi) gratis bagi para pelajar di Kota Maumere yang ingin belajar secara daring di kantor Dinas Perpustakaan di daerah itu.
Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Sirilus Betu dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu mengatakan di tengah pandemi COVID-19 pihaknya sudah menyiapkan ini sejak beberapa pekan terakhir dan sangat efektif.
"Fasilitas internet gratis ini dalam rangka membantu masyarakat umum yang membutuhkan, khususnya para pelajar dan mahasiswa di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan bahwa tidak hanya internet gratis,pihaknya juga menyiapkan satu ruangan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi para siswa di daerah itu.
Baca juga: Di Sikka siswa belajar di bawah pohon karena kendala internet
Kapasitas atau daya tampung ruangan tersebut, kata dia, hanya mampu untuk 20 peserta saja, dan tentu saja tetap memperhatikan tata cara atau protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Tetapi jika daya tampung di ruangan itu melebihi kapasitas maka para pelajar bisa menggunakan teras di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan," kata Sirulius Betu.
Bupati Sikka Roberti Diogo sendiri, lanjut dia mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sikka atas inovasi dan kreasinya untuk menjawab kebutuhan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum lainnya terutama KBM di tengah pandemi COVID-19 itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka Mayella Da Cunha mengakui bahwa memang beberapa sekolah di beberapa daerah di kabupaten itu tidak mempunyai internet untuk bisa belajar daring.
"Tetapi kami sudah terapkan belajar luring, yakni dengan cara menggunakan radio dan sistem belajar luring (luar ruangan) dengan memperhatikan protokol kesehatan dan memperhatikan seperti jaga jarak dan lainnya," katanya.
Menurut dia memang beberapa daerah tidak masimal belajar luringnya tetapi beberapa sekolah justru sangat maksimal karena anak-anak bisa menyerapnya.
Baca juga: Tak ada frekuensi radio, anak-anak di Sikka tak bisa belajar
Ia mengatakan ketiadaan internet akan menjadi perhatian mereka. Sebab baik Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo sudah bersinergi untuk mendata daerah-daerah yang tak memiliki internet .
Diharapkan pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir sehingga proses belajar mengajar secara normal bisa diterapkan kembali, demikian Mayella da Cunha.
Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Sirilus Betu dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu mengatakan di tengah pandemi COVID-19 pihaknya sudah menyiapkan ini sejak beberapa pekan terakhir dan sangat efektif.
"Fasilitas internet gratis ini dalam rangka membantu masyarakat umum yang membutuhkan, khususnya para pelajar dan mahasiswa di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan bahwa tidak hanya internet gratis,pihaknya juga menyiapkan satu ruangan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi para siswa di daerah itu.
Baca juga: Di Sikka siswa belajar di bawah pohon karena kendala internet
Kapasitas atau daya tampung ruangan tersebut, kata dia, hanya mampu untuk 20 peserta saja, dan tentu saja tetap memperhatikan tata cara atau protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Tetapi jika daya tampung di ruangan itu melebihi kapasitas maka para pelajar bisa menggunakan teras di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan," kata Sirulius Betu.
Bupati Sikka Roberti Diogo sendiri, lanjut dia mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sikka atas inovasi dan kreasinya untuk menjawab kebutuhan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum lainnya terutama KBM di tengah pandemi COVID-19 itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka Mayella Da Cunha mengakui bahwa memang beberapa sekolah di beberapa daerah di kabupaten itu tidak mempunyai internet untuk bisa belajar daring.
"Tetapi kami sudah terapkan belajar luring, yakni dengan cara menggunakan radio dan sistem belajar luring (luar ruangan) dengan memperhatikan protokol kesehatan dan memperhatikan seperti jaga jarak dan lainnya," katanya.
Menurut dia memang beberapa daerah tidak masimal belajar luringnya tetapi beberapa sekolah justru sangat maksimal karena anak-anak bisa menyerapnya.
Baca juga: Tak ada frekuensi radio, anak-anak di Sikka tak bisa belajar
Ia mengatakan ketiadaan internet akan menjadi perhatian mereka. Sebab baik Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo sudah bersinergi untuk mendata daerah-daerah yang tak memiliki internet .
Diharapkan pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir sehingga proses belajar mengajar secara normal bisa diterapkan kembali, demikian Mayella da Cunha.