BI: Inflasi NTT sepanjang 2020 tetap terjaga
Inflasi kita di NTT sepanjang tahun ini terjaga dengan baik. Inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 0,56 persen yoy atau lebih rendah dibanding nasional 1,59 persen yoy
Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja mengemukakan indeks harga konsumen di provinsi tersebut sepanjang tahun 2020 tetap terjaga dengan nilai inflasi pada November sebesar 0,56 persen secara year on year (yoy).
"Inflasi kita di NTT sepanjang tahun ini terjaga dengan baik. Inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 0,56 persen yoy atau lebih rendah dibanding nasional 1,59 persen yoy," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (4/12).
Ia menjelaskan kondisi inflasi pada tiga kota perhitungan di NTT masih terjaga dengan baik, di antaranya Kota Kupang 0,23 persen, Maumere 2,70 persen, dan Waingapu 1,07 persen.
Baca juga: BI perkirakan ekonomi NTT 2021 tumbuh di kisaran 5,06-5,66 persen
Secara umum inflasi di NTT dipengaruhi sejumlah aspek seperti kenaikan harga komoditas bahan makanan di tengah membaiknya permintaan, keterbatasan pasokan, serta tarif angkutan udara.
Atas terjaganya inflasi ini, Ariawan pun mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi maupun 22 kabupaten/kota se-NTT.
Pihak Satgas Pangan di bawah koordinasi Kepolisian Daerah NTT, lanjut dia, juga terus bekerja sama dan menjalin koordinasi erat sepanjang tahun ini.
Hal ini yang membuat peta jalan pengendalian inflasi di NTT dapat terimplementasikan dengan prinsi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Baca juga: BI dorong NTT selesaikan masalah lahan yang menghambat investasi
Ariawan menambahkan sinergitas lintas sektor yang terjalin dengan baik ini juga mendapat apresiasi dari TPID pusat dengan masuknya TPID Provinsi NTT, TPID Kabupaten Sikka, dan TPID Kabupaten Manggarai sebagai nominasi TPID terbaik di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
"Kami berharap sinergi ini terus terjalin erat agar inflasi di NTT ke depan di 2021 dan seterusnya juga tetap bisa terkendali dan terjaga dengan baik," katanya.
"Inflasi kita di NTT sepanjang tahun ini terjaga dengan baik. Inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 0,56 persen yoy atau lebih rendah dibanding nasional 1,59 persen yoy," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (4/12).
Ia menjelaskan kondisi inflasi pada tiga kota perhitungan di NTT masih terjaga dengan baik, di antaranya Kota Kupang 0,23 persen, Maumere 2,70 persen, dan Waingapu 1,07 persen.
Baca juga: BI perkirakan ekonomi NTT 2021 tumbuh di kisaran 5,06-5,66 persen
Secara umum inflasi di NTT dipengaruhi sejumlah aspek seperti kenaikan harga komoditas bahan makanan di tengah membaiknya permintaan, keterbatasan pasokan, serta tarif angkutan udara.
Atas terjaganya inflasi ini, Ariawan pun mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi maupun 22 kabupaten/kota se-NTT.
Pihak Satgas Pangan di bawah koordinasi Kepolisian Daerah NTT, lanjut dia, juga terus bekerja sama dan menjalin koordinasi erat sepanjang tahun ini.
Hal ini yang membuat peta jalan pengendalian inflasi di NTT dapat terimplementasikan dengan prinsi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Baca juga: BI dorong NTT selesaikan masalah lahan yang menghambat investasi
Ariawan menambahkan sinergitas lintas sektor yang terjalin dengan baik ini juga mendapat apresiasi dari TPID pusat dengan masuknya TPID Provinsi NTT, TPID Kabupaten Sikka, dan TPID Kabupaten Manggarai sebagai nominasi TPID terbaik di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
"Kami berharap sinergi ini terus terjalin erat agar inflasi di NTT ke depan di 2021 dan seterusnya juga tetap bisa terkendali dan terjaga dengan baik," katanya.