Kupang (Antara NTT) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kupang, Nusa Tenggara Timur menyiapkan 10 titik penyelenggaraan shalat Idul Adha 1438 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat (1/9), kata Sekretaris PHBI Kupang Hudayanur, Kamis.
Ke-10 titik tersebut antara lain di lapangan Polda NTT, Korem 161/Wirasakti Kupang, Lanud El Tari Kupang, Lapangan TNI AL osmok, Majid Raya Nurulsaadah Fontein, lapangan Brimob Oeba, lapangan TNI AD Kuanino, arena pelabuhan Tenau, Anjungan Parkir Mall Fatululi serta alun-alun kantor Wali Kota Kupang.
Ia mengatakan Shalat Idul Adha 2017 di 10 titik dalam Kota Kupang ini merupakan penetapan PHBI Kupang, selain 11 Masjid yang merupakan pilihan dan penetapan dari Dewan Masjid setempat.
Penetapan 11 titik shalat oleh Dewan Masjid itu dilakukan karena jarak tempuh antara jamaah untuk menjangkau 10 titik yang ditetapkan PHBI itu jauh, sementara shalat berjamaah akan dimulai serentak pukul 06.15 WITA.
"Belum lagi katanya usai Shalat Ied itu dilanjutkan dengan upacara penyembelihan hewan kurban yang telah disiapkan di sekitar 60 titik ditambah dengan masjid-masjid yang telah ditetapkan panitia dan dewan masjid dalam Kota Kupang," katanya.
Untuk kelancaran hari raya kurban, 60 petugas penyembelih yang telah disiapkan pada setiap masjid di Kota Kupang juga akan melaksanakan tugas serupa.
"Ke-60 petugas masjid yang ada dan telah disiapkan hewan kurban akan melakukan penyembelihan dan daging kurban dibagikan kepada warga masyarakat di sekitar masjid ataupun lokasi dimana shalat Idul Adha dilakukan," katanya.
PHBI telah memantau kondisi 11 masjid dan 10 lapangan sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan Idul Adha untuk memastikan persiapan akhir sebelum acara digelar.
"PHBI harus memastikan berapa hewan kurban yang disiapkan untuk disembelih baik di masjid maupun titik pusat kegiatan Idul Adha," katanya.
Menurut Hudayanur, hingga Kamis (31/8) pukul 12.30 WITA, khusus dalam Kota Kupang saja, hewan kurban telah terkumpul sekitar 300 ekor sapi dan 750 ekor kambing.
"Ini data sementara karena masih akan bertambah lagi dari kelompok atau etnis yang setiap tahun memberi sumbangan tetap, termasuk yayasan dan sekolah-sekolah serta lembaga lainnya di NTT," katanya.
