Kupang (Antara NTT) - Kepala Staf Korem 161/Wirasakti Kupang Kolonel Inf Irnando Arnold B Sinaga mengatakan Mabes TNI-AD akan membangun satu kompi kavaleri di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur untuk menjaga keamanan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
"Pembangunan satu kompi kavaleri ini bertujuan untuk menjaga kawasan perbatasan. Dan ini tengah dibicarakan," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan peran TNI di usianya yang ke-72 ini dalam menjaga kedaulatan NKRI khususnya di kawasan perbatasan terlebih lagi di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
Ia mengaku bahwa untuk membangun satu kompi Kavaleri itu dibutuhkan sebuah lahan yang luas. Oleh karena itu pihaknya masih membicarakan hal tersebut dengan pemerintah daerah di daerah itu.
"Saat ini tengah dibicarakan dengan pemerintah daerah Belu. Semoga bisa terealisasi dalam tahun ini atau tahun depan," tuturnya.
Ia juga mengatakan jika satu kompi Kavaleri itu sudah ada di Kabupaten Belu maka otomatis alutsista di kawasan perbatasan sudah dapat terpenuhi, mengingat saat ini berbagai alutsistas serta fasilitas masih minim di kawasan perbatasan dan pulau terluar.
Sebelumnya juga Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan TNI-AD juga akan mendirikan Batalyon Komposit di Kabupaten Belu, yang merupakan daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
"Beberapa waktu lalu dalam konfigurasi gelar satuan di Jakarta yang sudah disosialisasikan oleh Mabes TNI-AD, khususnya untuk NTT akan dibangun Batalyon Komposit yang lokasinya di Kabupaten Belu," ujarnya.
Ia menjelaskan pembangunan Batalyon Komposit itu terdiri dari kompi Infanteri, kompi Armed, kompi Arteleri Pertahanan Udara dan kompi Seni Tempur direncanakan pada tahun 2019 mendatang.
Menurutnya rencana pembangunan Batalyon Komposit di wilayah perbatasan itu karena Kabupaten Belu merupakan daerah perbatasan yang memang berbatasan dengan negara Timor Leste.
Kemudian juga dalam rangka menjaga wilayah NTT apalagi tidak hanya berbatasan dengan Timor Leste, tetapi juga dengan negeri Kanguru Australia.
"Sesuai dengan rencana strategi Mabes TNI tahun 2019 akan segera dibangun. Tetapi kan kita juga harus realistis," tuturnya.
Tari kolosal
Pagelaran drama kolosal yang menceritakan tentang sejarah terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman mewarnai peringatan HUT ke-72 TNI di Markas Lantamal VII Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Jadi drama kolosal ini menceritakan sejarah terbentuknya TNI, yang lahir dari rakyat berkat kemanunggalan TNI dan rakyat," kata Koordinator Drama Kolosal Perjuangan Jenderal Sudirman Komandan Brigif 21/Komodo Kolonel Inf Andree Saputro kepada wartawan.
Ia menjelaskan untuk memperagakan atraksi sejarah terbentuknya TNI tersebut sejumlah prajurit Brigif 21/Komodo dikerahkan.
Persiapan drama kolosal itu lanjutnya disiapkan selama dua pekan, dengan melibatkan juga masyarakat di Kabupaten Kupang.
"Kami libatkan kurang lebih 150 orang dengan melibatkan masyarakat di Kabupaten Kupang. Karena memang dari sejarahnya TNI dan rakyat bersatu mengalahkan dan mengusir penjajah," ujarnya.
Pantauan Antara atraksi tersebut digelar usai upacara memperingati HUT TNI yang dipimpin oleh Kepala Staf Korem 161/Wirasakti Kupang, Kolonel Inf Irnando Arnold B Sinaga.
Selain drama kolosal, peringatan HUT TNI juga diwarnai dengan demonstrasi bela diri diantaranya atraksi aeromodelling, ketangkasan double stick, beladiri Yong Moodo, yang dilakukan oleh pasukan TNI AD serta pasukan AL.
Tak hanya itu, usai dilaksanakanya drama kolosal serta demonstrasi bela diri, seluruh pejabat TNI serta pihak Kepolisian menarikan tarian nusantara yang menampilkan tarian dari tiga provinsi, yakni NTT, Sumatera serta Papua.
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasrem Korem 161/Wirasakti mengharapkan agar ulang tahun TNI kali ini menjadi momen untuk lebih memantapkan solidarotas korsa dan kekompakan antara prajurit TNI dan Polri juga kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Hal ini juga bertujuan ungtuk meningkatkan tekad pengabdian dalam rangka mendukung tugas pokok TNI yang semakin hari semakin berat dan kompleks, seiring dengan perkembangan situasi dinamika perubahan di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.