Waspadai cuaca ekstrim pada Januari-Februari 2018

id Jenni Thalo

Waspadai cuaca ekstrim pada Januari-Februari 2018

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo (1) (1/)

BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengimbau masyarakat di wilayah provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrim selama Januari-Februari 2018.
Kupang (Antaranews NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengimbau masyarakat di wilayah provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrim selama Januari-Februari 2018.

"Diperkirakan pada Januari terjadi hujan dengan durasi yang lama dan intensitas sedang-deras serta puncak hujan di Februari dengan potensi bisa menimbulkan bencana alam," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hampir seluruh wilayah di Nusa Tenggara Timur telah memasuki musim hujan sejak Desember 2017, namun NTT memiliki tipe pola hujan Monsun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Februari dengan total curah hujan 441,6 mm.

Berdasarkan hasil analisis, kata dia, dari data normal curah hujan 30 tahun (1978 - 2008), curah hujan terpendek terjadi pada Agustus dengan total hujan 0,5 mm (musim kemarau).

Pada saat musim hujan, terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Pada awal Desember 2017 atau Dasarian I Desember 2017, terjadi fenomena "monsoon break" (curah hujan rendah).

Fenomena ini terjadi akibat timbulnya Borneo Vortex atau pusaran angin di perairan Kalimantan bagian Barat. Akibatnya angin dari arah timur laut dan barat tersedot semua ke arah tekanan rendah yang berada di wilayah perairan Kalimantan.

Dampak yang dirasakan di wilayah NTT adalah cuaca hanya berawan dan hujan dengan intensitas ringan, karena melemahnya angin pasat Asia yang membawa uap air.

Karena itu, BMKG memprakirakan, pada Januari terjadi hujan dengan durasi yang lama dan intensitas sedang - deras serta puncak hujan di Februari dasarian I dan II.

Hujan dengan durasi yang lama, dengan intensitas sedang - deras yang dapat mengakibatkan bencana hidrologi seperti banjir, tanah longsor, genangan air serta menyebabkan terganggunya aktivitas transportasi darat, laut dan udara.

Karena itu, BMKG menghimbau agar masyarakat mewaspadai angin kencang yang menyebabkan rumah, pohon/baliho tumbang/roboh, dan waspadai gelombang tinggi yang berbahaya bagi kapal laut yang membawa penumpang dan barang serta berbahaya bagi nelayan.

Masyarakat, kata dia, agar selalu memperbaharui informasi keadaaan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteoorlogi El Tari Kupang, supaya terhindar dari bahaya yang ditimbukan oleh cuaca buruk. "Kami membuka layanan selama 24 jam untuk memberikan informasi cuaca kepada masyarakat yang membutuhkannya," katanya.