Kupang (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Kupang, Nusa Tenggara Timur, membatalkan keberangkatan delapan penumpang kapal laut karena diduga membawa surat keterangan bebas COVID-19 palsu dari salah satu laboratorium pemeriksaan kesehatan di kota ini.
"Dalam beberapa hari terakhir ini petugas di Pelabuhan ASDP Bolok dan Pelabuhan Pelni Tenau Kupang menemukan delapan kasus penumpang yang membawa surat keterangan bebas COVID-19 palsu," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha KKP Kupang, Hengky Jezua kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (6/7).
Hengky mengatakan penumpang yang membawa surat keterangan bebas COVID-19 palsu itu langsung ditahan dan dilarang melakukan perjalanan lagi.
Dari hasil pemeriksaan, katanya, delapan orang tersebut diketahui hanya mendapatkan surat keterangan bebas COVID-19 tanpa melakukan pemeriksaan tes usap antigen.
"Penumpang hanya menelepon laboratorium, kemudian saat mau berangkat ada orang yang membawa surat keterangan bebas COVID-19 dan memberikan kepada mereka," ujar Hengky.
Hengky enggan menyebutkan nama laboratorium yang mengeluarkan surat keterangan bebas COVID-19 tersebut, namun dipastikan laboratorium itu akan mendapatkan teguran keras.
Ia mengaku kasus ini sebenarnya sudah masuk dalam ranah pidana sehingga bisa dilaporkan kepada kepolisian. Namun pihaknya untuk saat ini hanya akan memberikan teguran keras untuk pembelajaran..
Baca juga: KKP gandeng Pemda dan UNDP tangani pencemaran perairan laut NTT
Hengky mengatakan delapan penumpang itu akan bepergian menuju Pulau Jawa dan wilayah NTT.
Hengky mengaku heran di tengah kasus COVID-19 yang terus meningkat seperti saat ini masih ada oknum yang mencari keuntungan.
Baca juga: KKP siap bangun balai budidaya ikan di Pulau Semau
Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat yang akan bepergian diminta membawa surat keterangan bebas COVID-19 asli karena hal itu untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.
KKP Kupang tahan delapan penumpang bawa surat bebas COVID-19 palsu
Dalam beberapa hari terakhir ini petugas di Pelabuhan ASDP Bolok dan Pelabuhan Pelni Tenau Kupang menemukan delapan kasus penumpang yang membawa surat keterangan bebas COVID-19 palsu