Kupang (Antaranews NTT) - Wakil Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur Nelson Matara meminta Badan Penanggangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah ini untuk selalu siaga, terutama pada daerah-daerah yang rentan terjadi bencana.
"BPBD juga harus memberi perhatian khusus pada persiapan logistik untuk bantuan tanggap darurat," kata Nelson Matara kepada Antara di Kupang, Sabtu, terkait peringatan BMKG tentang cuaca di NTT.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteoorlogi El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi selama bulan Januari-Februari 2018.
Dia mengatakan, pada bulan Januari terjadi hujan dengan durasi yang lama dan intensitas sedang-deras serta puncak hujan di bulan Februari dasarian I dan II dan itu bisa menimbulkan bencana alam.
"Hujan dengan durasi yang lama, dengan intensitas sedang?deras yang dapat mengakibatkan bencana hidrologi seperti banjir, tanah longsor, genangan air serta menyebabkan terganggunya aktivitas transportasi darat, laut dan udara," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG El Tari Kupang Ota Welly Jenni Thalo.
Karena itu, BMKG menghimbau agar masyarakat mewaspadai angin kecang yang menyebabkan rumah, pohon/baliho tumbang/roboh, dan waspadai gelombang tinggi yang berbahaya bagi kapal laut yang membawa penumpang dan barang serta berbahaya bagi nelayan.
Nelson Matara menambahkan, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tentu sudah diketahui oleh BPBD NTT, sehingga sudah harus mempersiapkan diri lebih awal.
"Jangan sampai sudah terjadi bencana, tetapi kita baru mau bersiap-siap," katanya dan mengharapkan BPBD lebih peka agar setiap bencana dapat ditangani secara cepat dan tepat.