Balai Taman Nasional Matalawa bagikan 1.500 itik

id itik

Balai Taman Nasional Matalawa bagikan 1.500 itik

Bantuan bibit itik sebanyak 1.500 ekor untuk kelompok tani Desa Padiratana di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

"Penyerahan bantuan 1.500 bibit itik itu untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan di Desa Padiratana," kata Maman Surahman.

Kupang (AntaraNews NTT) - Balai Taman Nasional Manupea Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (Matalawa) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur membagi 1.500 bibit itik kepada kelompok tani Desa Padiratana di ujung timur Pulau Sumba itu.

"Penyerahan bantuan 1.500 bibit itik itu untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan di Desa Padiratana," kata Kepala Balai Taman Nasional Matalawa Maman Surahman ketika menghubungi Antara dari Waingapu, Sumba Timur, Minggu.

Bantuan 1.500 bibit itik, kata Maman, sejalan dengan program pembangunan nasional yaitu pembangunan pedesaan dengan memprioritaskan pengelolaan sumber daya hutan berbasis desa yang berketahanan iklim.

"Kami harapkan dengan melibatkan kaum perempuan dalam program bantuan 1.500 bibit itik akan tercipta usaha ekonomi produktif yang dilakukan kaum perempuan di sekitar kawasan konservasi," tegas Maman.

Menurut Maman, program bantuan ternak merupakan salah satu bentuk kepedulian Taman Nasional Matalawa bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan itu untuk tidak tergantung pada hutan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Ia berharap, bantuan 1.500 bibit ternak itik itu akan terbangun sentra produksi telur asin dan produk makanan khas di Pulau Sumba .

Balai Taman Nasional, lanjut Maman, tidak hanya sebatas memberikan bantuan bibit itik namun juga membantu pemasaran serta pengemasan produk telur itik hasil usaha kelompok perempuan Desa Padiratana yang dipasarkan di Waingapu, dan Waikabubak (Sumba Barat), serta Desa Padiritana.

"Ada tiga kios yang siap menampung produk masyarakat penerima manfaat bantuan bibit itik. Tiga kios ini akan membantu memasarkan hasil usaha warga setempat," katanya.

Ia mengatakan, penyaluran bantuan ternak itik, selain menciptakan usaha ekonomi produktif juga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan.

"Bantuan ini diberikan agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan mengembangkan usaha ekonomi produktif. Dengan demikian masyarakat memiliki pemahaman terhadap manfaat dan kepentingan keberadaan kawasan konservasi meningkat," tegas Maman.