OJK NTT dorong perbankan tingkatkan penyaluran kredit sektor produktif

id NTT,OJK NTT,penyaluran kredit,kredit sektor produktif,kredit perbankan

OJK NTT dorong perbankan tingkatkan penyaluran kredit sektor produktif

Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTT Robert Sianipar. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...dari sisi komposisi penyaluran kredit lebih didominasi untuk konsumsi mencapai sekitar 59 persen. Sementara kredit modal kerja tercatat sebesar 34 persen dan investasi 6,2 persen
Kupang (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur Robert Sianipar mendorong perbankan di daerah itu agar meningkatkan penyaluran kredit bagi sektor usaha produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Beberapa sektor ekonomi NTT masih tumbuh positif seperti pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan besar. Ini sektor-sektor ekonomi yang perlu ditopang dengan penyaluran kredit perbankan agar bisa memberikan dorongan ekonomi yang lebih besar lagi," katanya di Kupang, Rabu, (25/8).

Pihaknya mencatat penyaluran kredit perbankan pada semester I 2021 di NTT bertumbuh positif yaitu sebesar 3,51 persen atau setara dengan Rp1,2 triliun.

Namun dari sisi komposisi penyaluran kredit lebih didominasi untuk konsumsi mencapai sekitar 59 persen. Sementara kredit modal kerja tercatat sebesar 34 persen dan investasi 6,2 persen.

"Angka kita ini tidak bergerak masih dominan kredit konsumsi terutama untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) yang bersumber dari pembayaran potong gaji," katanya.

Robert mengatakan memang komposisi kredit ini tidak sepenuhnya buruk karena juga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi namun tidak sebesar sektor produktif.

Di sisi lain, tidak sepenuhnya kredit konsumsi digunakan hanya untuk kebutuhan konsumsi namun sebagian juga digunakan untuk mendukung usaha seperti peternakan, kuliner, warung dan sebagainya.

Oleh karena itu Robert mendorong perbankan agar berekspansi dalam menyalurkan kredit untuk sektor-sektor produktif sehingga bisa memberikan dampak lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.

Dalam penyaluran, kata dia tentunya perbankan juga tetap harus memperhatikan aspek prudential dan penerapan mitigasi resiko.

"Jadi market kreditnya tetap yaitu ASN tetapi melirik masuk ke area-area yang produktif," katanya.

Baca juga: OJK NTT minta masyarakat hati-hati pinjam uang secara daring

Baca juga: OJK NTT: Penyaluran kredit lawan rentenir capai 2.020 debitur


Robert menambahkan kata kuncinya adalah pada mitigasi resiko dengan menggandeng asuransi seperti Jasindo untuk masuk ke pertanian dan sebagainya.