Kupang (AntaraNews NTT) - Maskapai penerbangan Australia, Virgin Air tengah menjajaki kemungkinan melayani penerbangan internasional dengan mengambil rute Australia-Kupang, pulang pergi (PP), karena potensi pasarnya sangat mendukung.
"Virgin Air tampak sangat antusias untuk melayani rute penerbangan internasional tersebut (Australia-Kupang, pp), karena potensi pasarnya sangat mendukung," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Sabtu (14/4).
Ia mengatakan dalam pertemuan trilateral antara Indonesia, Timor Leste dan Australia di Labuan Bajo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur dari 11-13 April 2018, delegasi dari Australia sangat serius untuk mengisi ruang penerbangan internasional tersebut dengan Virgin Air.
"Pada prinsipnya, ketiga negara (Indonesia, Timor Leste, dan Australia) sepakat untuk saling mendukung konektivitas udara antarwilayah yang saling berbatasan secara langsung itu," katanya.
Ketiga negara tersebut, tambah Marius, selam ini memang sudah terhubung dengan rute penerbangan langsung seperti dari Australia menuju Jakarta dan Denpasar, Australia-Dili, ibu kota negara Timor Leste, maupun Jakarta-Dili.
Namun, rute penerbangan Australia-Kupang belum diisi oleh satu maskapai penerbangan pun, entah dari Indonesia maupun Australia. "Ruang ini tampaknya mau diisi Australia dengan Virgin Air," ujarnya.
Baca juga: Indonesia-Australia-Timor Leste bahas kerja sama pariwisataSementara delegasi dari Timor Leste, juga mendorong penambahan slot penerbangan untuk Dili-Jakarta serta Dili-Kupang, pp yang masih terbentur pada mekanisme di Bandara Nicolao Lobato Dili.
Ia mengatakan dalam pertemuan trilateral itu, Pemerintah Australia melalui delegasinya, juga mendorong agar layanan Virgin Air dari Australia-Kupang dan atau Australia-Labuan Bajo, pp segera terealisasi.
"Delegasi dari Australia sangat takjub dengan potensi pariwisata yang ada di Labuan Bajo, sehingga mereka sangat menginginkan adanya konektivitas udara untuk mendukung arus kunjungan wisatawan dari Australia ke NTT," katanya.
Marius mengatakan, pemerintah provinsi sudah lama memperjuangkan adanya layanan penerbangan ini untuk mendukung segitiga pertumbuhan ekonomi antara NTT, Timor Leste, Australia.
Untuk itu, katanya, dalam berbagai kesempatan pemerintah provinsi setempat terus-menerus mendorong agar rute penerbangan internasional ini bisa dilayani maskapai di tanah air seperti Garuda, Wings Air, Sriwijaya, dan lainnya.
"Jika layanan penerbangan ini diadakan maka sangat berdampak signifikan meningkatkan arus wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia melalui NTT karena pangsa pasar wisatawan dari Australia sangat mendukung," katanya.
Baca juga: Festival tiga gunung untuk promosi pariwisata