Kupang (AntaraNews NTT) - Indonesia, Australia dan Timor Leste sedang menggelar pertemuan membahas kerja sama peningkatan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang berlangsung dari 11 - 13 April 2018.
Kadis Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu saat dihubungi dari Kupang, Rabu (11/4) mengatakan pertemuan ketiga negara bertetangga itu merupakan pertemuan lanjutan, karena sebelumnya pernah dilakukan pada 2012 terkait dengan pertumbuhan ekonomi segitiga di kawasan tersebut.
"Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya kerja sama peningkatan di bidang pariwisata," katanya. Pertemuan tersebut tentu saja akan memberikan dampak akan peningkatan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
Apalagi saat ini lanjut Marius pangsa pasar terkait kunjungan wisatawan dari Australia sudah terbilang cukup banyak. "Apalagi saat ini secara tidak langsung konektivitas wisatawan Australia ke NTT sudah berjalan dengan baik pascapembukaan rute penerbangan baru Kupang-Dili atau sebaliknya," tambahnya.
Disamping membahas soal masalah pariwisata antarketiga negara, pertemuan yang akan berlangsung selama tiga hari itu juga akan membahas soal dalam bidang ekonomi, investasi, bisnis, konektivitas darat, laut dan udara, kerja sama dalam bidang komunitas budaya, peternakan, pertanian, pendidikan dan kesehatan serta yang lainnya.
Namun ia mengatakan ia menambahkan, NTT sendiri akan terus mendorong agar dalam pertemuan itu ada pembukaan konektivitas udara, yakni penerbangan dari Darwin (Australia) ke Kupang dan juga Labuan Bajo.
Baca juga: Lembata siapkan Rp17 miliar untuk bangun pariwisata
Baca juga: Festival tiga gunung untuk promosi pariwisata
Sebab, jika terwujud, hal itu juga akan langsung mendongkrak kunjungan wisatawan asal Australia ke NTT. NTT sendiri saat ini terus berbenah soal pariwisatanya. Hal ini terbukti dengan berbagai macam promosi dan iklan yang dilakukan dinas pariwisata baik melalui media sosial dan media elektronik dengan tujuan agar pariwisata NTT terus dikenal dunia.
Kadis Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu saat dihubungi dari Kupang, Rabu (11/4) mengatakan pertemuan ketiga negara bertetangga itu merupakan pertemuan lanjutan, karena sebelumnya pernah dilakukan pada 2012 terkait dengan pertumbuhan ekonomi segitiga di kawasan tersebut.
"Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya kerja sama peningkatan di bidang pariwisata," katanya. Pertemuan tersebut tentu saja akan memberikan dampak akan peningkatan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
Apalagi saat ini lanjut Marius pangsa pasar terkait kunjungan wisatawan dari Australia sudah terbilang cukup banyak. "Apalagi saat ini secara tidak langsung konektivitas wisatawan Australia ke NTT sudah berjalan dengan baik pascapembukaan rute penerbangan baru Kupang-Dili atau sebaliknya," tambahnya.
Disamping membahas soal masalah pariwisata antarketiga negara, pertemuan yang akan berlangsung selama tiga hari itu juga akan membahas soal dalam bidang ekonomi, investasi, bisnis, konektivitas darat, laut dan udara, kerja sama dalam bidang komunitas budaya, peternakan, pertanian, pendidikan dan kesehatan serta yang lainnya.
Namun ia mengatakan ia menambahkan, NTT sendiri akan terus mendorong agar dalam pertemuan itu ada pembukaan konektivitas udara, yakni penerbangan dari Darwin (Australia) ke Kupang dan juga Labuan Bajo.
Sebab, jika terwujud, hal itu juga akan langsung mendongkrak kunjungan wisatawan asal Australia ke NTT. NTT sendiri saat ini terus berbenah soal pariwisatanya. Hal ini terbukti dengan berbagai macam promosi dan iklan yang dilakukan dinas pariwisata baik melalui media sosial dan media elektronik dengan tujuan agar pariwisata NTT terus dikenal dunia.