IHK NTT alami deflasi selama tiga bulan

id BPS

IHK NTT alami deflasi selama tiga bulan

Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapia. (ANTARA Foto/Aloysius Lewokeda)

indeks harga konsumen (IHK) Nusa Tenggara Timur telah mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut dari Februari hingga April 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapia mengemukakan indeks harga konsumen (IHK) provinsi setempat telah mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut dari Februari hingga April 2018.

"Kondisi IHK di NTT memasuki Februari 2018 mulai mengalami deflasi 0,15, selanjutnya berturut-turut deflasi pada Maret 0,43 persen, dan April 0,04 persen," katanya di Kupang, Kamis (3/5).

Ia menjelaskan kondisi deflasi ini disebabkan penurunan indeks harga pada sejumlah kelompok pengeluaran dalam tiga bulan seperti transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Selain itu, kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

"Ini luar biasa, angka ini tentu cukup bagus bagi kondisi perekonomian di daerah ini pada awal tahun 2018," katanya.

Ia menyebut kondisi deflasi merupakan andil dua kota IHK yang ditetapkan yakni Kota Kupang dan Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Pulau Flores.

Untuk Kota Kupang, kata dia, mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut yakni Februari sebesar 0,25 persen dan Maret 0,56 persen. Kemudian pada April mengalami sebesar 0,02 persen.

Baca juga: NTT alami deflasi 0,04 persen

Kondisi ini berbeda dengan IHK di Kota Maumere yang mengalami inflasi pada Februari dan Maret, berturut-turut sebesar 0,48 persen dan 0,39 persen.

Namun pada April 2018, Kota Maumere mengalami deflasi yang cukup besar mencapai 0,38 persen.

"Sehingga kontribusi deflasi Kota Maumere ini cukup besar membentuk deflasi provinsi, meskipun Kota Kupang sendiri yang biasanya share-nya lebih besar, mengalami inflasi pada bulan April," katanya.

Maritje menambahkan, kondisi deflasi ini kemungkinan berubah pada Mei 2018 mendatang, mengingat adanya masa puasa serta menjelang liburan sekolah.

"Nanti kita akan lihat lagi potensinya apakah masih tetap deflasi atau tidak, cuma untuk tiga bulan terakhir memang kondisinya cukup menggembirakan," katanya.

Baca juga: Nilai tukar petani ntt turun 0,82 persen