Plan-Uni Eropa Luncurkan Program Mata Kail

id Plan

Plan-Uni Eropa Luncurkan Program Mata Kail

Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti (kanan) didampingi penyusun program dari Plan Jerman Tobias Zehe (kedua kanan) dan Kepala Kerja Sama dari Delegasi Uni Eropa, Hans Farnhammer (ketiga kanan) menyaksikan Asisten II Setda NTT Alexander Sena memukul gong peluncuran program "Mari Kita Kreatif dan Arif Agar Ikan Lestari" (Mata Kail) di di Kupang,NTT (16/5). Foro Antara/Kornelis Kaha

"Ini merupakan bentuk komitmen Plan International Indonesia dalam mendukung pemerintahan Nusa Tenggara Timur memberikan kesempatan bagi kaum mudanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,




Kupang, (AntaraNews NTT) - Plan Internasional Indonesia bekerja sama dengan Uni Eropa meluncurkan program Mata Kail (Mari Kita Kreatif dan Arif Agar Ikan Lestari) bagi keberlanjutan produksi dan konsumsi perikanan di Nusa Tenggara Timur.



"Ini merupakan bentuk komitmen Plan International Indonesia dalam mendukung pemerintahan Nusa Tenggara Timur memberikan kesempatan bagi kaum mudanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak," kata Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti kepada wartawan di Kupang, Rabu.



Program tersebut bergerak di sektor pengolahan ikan untuk mempromosikan keberlanjutan produksi dan konsumsi ikan di provinsi berbasis kepulauan itu.



Dini menambahkan program yang merupakan bagian dari Switch-Asia II itu didanai langsung oleh Uni Eropa, bekerja sama dengan Pemerintah NTT, Kabupaten Sikka, Nagekeo, Lembata, dan Bengkel APPek.



Ia menambahkan melalui peningkatan proses pengolahan ikan dan produk-produk laut lainnya, Mata Kail juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sekurang-kurangnya 2.000 kaum muda, khususnya perempuan.



Ia menjelaskan program tersebut mulai berlangsung dari tahun 2018 sampai 2021 dengan harapan agar setelah program itu lebih banyak diisi kaum muda yang mempunyai lapangan pekerjaan.



Program Mata Kail ini juga akan meningkatkan kapasitas sekitar 160 pengusaha mikro, kecil, dan menengah melalui pelatihan pengolahan ikan, keamanan pangan, dan kewirausahaan.



Dini juga berharap program ini dapat bersinergi dengan program-program perikanan lainnya yang dijalankan oleh berbagai pihak dalam meningkatkan hasil perikanan laut maupun air tawar di NTT.



Sementara itu, Kepala Kerja Sama dari Delegasi Uni Eropa Hans Farnhammer menyatakan bahwa Uni Eropa sangat mendukung produksi dan konsumsi lestari di Indonesia, salah satunya melalui proyek Mata Kail yang didanai oleh program Switch Asia II.



Switch Asia II adalah program Uni Eropa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, mengurangi tingkat kemiskinan di Asia, serta menanggulangi perubahan iklim.



Program Mata Kail ini diluncurkan secara resmi oleh Asisten II Setda NTT Alexander Sena mewakili Gubernur NTT Frans Lebu Raya.