Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menghentikan anggaran untuk membiayai program Desa Mandiri Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) sejak 2017.
"Program pro rakyat yang dimulai sejak 2009 itu menghabiskan dana dari APBD NTT sebesar Rp817,5 miliar yang dibagikan kepada 3.270 desa dengan masing-masing desa sebesar Rp250 juta," kata Kepala Bappeda NTT Wayan Darmawa kepada Antara di Kupang, Selasa (22/5).
Ia mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang diluncurkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada periode pertama kepemimpinannya Desember 2008, telah dihentikan sejak 2017.
Dalam program ini, setiap desa atau kelurahan yang menjadi sasaran program, mendapat alokasi dana sebesar Rp250 juta untuk pengembangan ekonomi produksi dan usaha lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.?
"Program Anggur Merah sudah close pada tahun 2017. Kelanjutannya tergantung pemerintahan baru," kata Wayan Darmawa.
Baca juga: Gubernur harapkan Anggur Merah dilanjutkan
Menurut dia, program tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena menyentuh langsung ke masyarakat melalui kelompok.?
Bahkan saat ini pihaknya masih terus mendorong terbentuknya koperasi di setiap desa dan kelurahan untuk mengelola dana tersebut.
"Selama ini kalau masyarakat mau berusaha harus meminjam uang di bank. Di bank masyarakat kesulitan karena harus ada jaminan. Kalau dana desa tidak perlu jaminan sertifikat tanah atau jaminan lainnya," katanya.
Dia juga berharap, dengan adanya pengelolaan dana oleh koperasi, dana abadi untuk desa ini bisa terus berkembang dan mendukung usaha-usaha ekonomi produktif di desa.
"Kalau ada koperasi maka dana bantuan untuk desa ini bisa berkembang, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk modal usaha," katanya.
Baca juga: Pilkada 2018 - Emilia teruskan Anggur Merah