Gubernur harapkan Anggur Merah dilanjutkan

id gubernur

Gubernur harapkan Anggur Merah dilanjutkan

Gubernur NTT Frans Lebu Raya sedang berdialog dengan seorang pedagang cabe di Pasar Maumere, Flores. (Foto ANTARA/Bernadus Tokan)

"Program Anggur Merah ini sudah dinilai berjalan dengan sukses berdasarkan hasil kajian Univestias Brawijaya Malang karena itu saya berharap mudah-mudahan dilanjutkan pemimpin yang baru," kata Frans Lebu Raya.
Kupang (Antaranews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya berharap program "Anggur Merah--Angggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera, yang dicetuskan pemerintahannya dapat dilanjutkan oleh pemimpin baru hasil Pilkada 2018.

"Program Anggur Merah ini sudah dinilai berjalan dengan sukses berdasarkan hasil kajian Univestias Brawijaya Malang karena itu saya berharap mudah-mudahan dilanjutkan pemimpin yang baru," kata Gubernur dua periode itu di Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan, banyak orang menyebut program prorakyat Anggur Merah dengan penyaluran dana pemberdayaan sebesar Rp250 juta untuk lebih dari tiga ribu desa di provinsi berbasiskan kepulauan itu sebagai program yang monumental.

Karena pola pemberdayaan masyarakat yang dulunya melalui pemberian dana hibah murni diubah dengan pola investasi, katanya.

"Kami berikan dana tapi di tingkat masyarakat terus bergulir sehingga polanya investasi yang tentu berbeda seperti bantuan-bantuan hibah," katanya.

Menurutnya, program Anggur Merah juga berbeda dengan bantuan seperti misalnya bantuan ternak sapi, alat mesin pertanian, dan lain-lain dari dinas terkait. "Tentu ini berbeda dengan membantu uang Rp250 juta yang terus dan terus bergulir di masyarakat," katanya lagi.

Ia mengakui memang capaian program tersebut tidak terwujud hingga 100 persen, namun dari sisi persentase cukup sukses dari sebuah upaya yang inovatif.

Ia mengatakan pemerintahannya telah berupaya mengubah paradigma pembangunan sejak dulu supaya pembangunan dilakukan secara terpadu berbasiskan desa.

"Mari kita lanjutkan ini, dan syukur sekarang desa-desa juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat," katanya.

Gubernur yang memiliki sisa masa jabatan sekitar enam lagi itu mengakui upaya pembangunan yang dilakukan selama dua periode kepemimpinannya tetap menuai banyak pro dan kontra di berbagai kalangan.

"Ada yang menilai pemerintahan selama 10 tahun tidak berbuat apa-apa, ada pula yang menilai banyak capaian yang dibuat, ada yang puas dan tidak, kedua hal itu seperti dua sisi mata uang yang sulit dibedakan karena orang bisa menilai macam-macam sesuai kepentingannya," katanya.

Namun, menurutnya, penilaian terhadap capaian-capaian pembangunan meski dimaknai sebagai penyemangat untuk terus membangun provinsi Selaksa Nusa itu menjadi lebih maju,

"Bagi yang menilai tidak ada apa-apa mari berbuat untuk menunjukkan bahwa kita ada apa-apanya di sini," ujar Gubernur Frans Lebu Raya.