Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore meminta para nelayan di daerah ini untuk sementara tidak melaut karena adanya ancaman bibit badai siklon tropis yang ikut berdampak ke daerah itu.
"Kami berharap para nelayan tidak dulu melaut mencari ikan karena kondisi cuaca sangat buruk dengan adanya badai siklon tropis yang dampaknya sampai ke daerah ini," kata Jefri Riwu Kore di Kupang, Minggu, (26/12).
Menurut dia berdasarkan informasi BMKG Kupang dampak badai siklon tropis menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan lebat serta gelombang tinggi di wilayah perairan Kupang.
Tingginya gelombang laut sangat membahayakan keselamatan para nelayan apabila memaksakan diri turun melaut mencari ikan.
"Kami ingatkan agar menunda dulu melaut sebab kondisi cuaca di perairan Kupang sangat membahayakan keselamatan para nelayan karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi," katanya.
Wali Kota berharap para nelayan di Kota Kupang untuk tetap mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG sebelum melakukan aktifitas di laut demi keselamatan para nelayan.
Baca juga: Kapolda NTT cek langsung keamanan di gereja saat ibadah malam Natal
Sementara itu Dulla (40) seorang nelayan di Oeba yang ditemui secara terpisah mengaku sudah dua hari tidak melaut karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Kupang.
"Banyak nelayan di Kota Kupang sudah beberapa hari ini tidak melaut karena kondisi cuaca sangat buruk," kata Dulla.
Baca juga: Uskup Agung Kupang dorong umat Katolik ikut vaksinasi COVID-19
Nelayan di Kota Kupang diminta tak melaut
...Kami berharap para nelayan tidak dulu melaut mencari ikan karena kondisi cuaca sangat buruk dengan adanya badai siklon tropis