Kupang (AntaraNews NTT) - Logistik untuk pemungutan suara pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2018-2023 pada 27 Juni 2018, hingga saat ini dilaporkan belum lengkap.
Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Yosafat Koli yang dikonfirmasi Antara di Kupang, Selasa (19/6) mengakui, logistik untuk pemungutan suara pada 27 Juni 2018 belum seluruhnya siap di daerah-daerah.
"Untuk logistik memang masih ada kendala, tetapi kami sedang mengupayakan untuk pemenuhan agar paling lambat 21-23 Juni sudah bisa dilakukan pengisian dalam kotak suara untuk dikirim ke kecamatan/desa," kata Yosafat Koli.
Hanya saja, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang kendala apa yang dihadapi penyelenggara dalam pengadaan maupun pengiriman logistik ke seluruh daerah di provinsi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: Logistik untuk Pulau Timor sudah tiba
"Hanya ada kendala, tetapi kami sedang upayakan paling lambat 21-23 Juni sudah mulai dilakukan persiapan untuk pendistribusian ke daerah-daerah yang sulit dijangkau," katanya.
Khusus untuk daerah perkotaan yang bisa dijangkau dalam waktu cepat bisa dikirim satu hari sebelum hari pencoblosan, katanya.
Dia meyakini, sebelum hari "H" pemungutan suara pada 27 Juni 2018 mendatang, semua logistik sudah siap untuk digunakan di masing-masing tempat pemungutan suara.
Logistik yang diadakan KPU untuk kepentingan pemungutan suara itu yakni tinta sidik jari 19.344 botol, segel 242.996 keping, hologram 38.688 keping, sampul 120.318 lembar, formulir C, dan D 2.608.547. Selain itu buku panduan pemungutan suara 54.240, daftar pasangan calon 9.744, dan stiker nomor kotak suara 10.694.
Baca juga: KPU Kabupaten Kupang mulai pengadaan logistik pemilu