"Tingkat hunian kamar hotel berbintang di NTT terus menunjukkan tren positif. Dari awal 2018 terus naik hingga terakhir yang kami catat pada Mei sebanyak 33.149 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapia di Kupang, Rabu (4/7).
Pihaknya mencatat, tingkat hunian kamar hotel berbintang memasuki Januari 2018 sebanyak 17.862 orang. Selanjutnya terus meningkat pada Februari 22.894 orang, Maret 29.716 orang, April 31.997 hingga Mei sebanyak 33.149 orang.
"Sektor ini pertumbuhannya cukup bagus, meskipun share-nya terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) belum terlalu besar tapi meningkat signifikan," katanya.
Baca juga: Tingkat hunian hotel mencapai 60,92 persen
Hunian kamar hotel ini, lanjutnya, menyebar pada lebih dari 25 hotel berbintang yang tersebar di Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Sumba, serta kabupaten di pulau-pulau lainnya.
Maritje menjelaskan, tamu-tamu yang menginap umumnya didominasi kalangan domestik, seperti pada yang tercatat pada Mei sebanyak 31.276 orang, dibandingkan tamu mancanegra 1.873 orang.
Namun, untuk lama menginap masih didominasi tamu mancanegara dengan rata-rata 2,61 hari, sementara domestik rata-rata 1,55 hari. Ia mengatakan, tingkat hunian kamar hotel ini akan terus meningkat seiring pertumbuhan pembangunan hotel berbintang di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Bukan hanya di Kota Kupang, namun sekarang kita lihat di Labuan Bajo Pulau Flores, di Pulau Sumba juga mulai bermunculan hotel-hotel yang bagus," katanya.
Baca juga: TPK hotel berbintang di NTT meningkat
