Kupang (Antara NTT) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Nusa Tenggara Timur, mengapresiasi langkah pemerintah mengundang operator kapal pesiar atau "Cruise Liner" dari Inggris Inchcape Shipping Services untuk berkunjung ke daerah itu.
"Langkah pemerintah ini merupakan terobosan baik untuk memajuhkan pariwisata di Nusa Tenggara Timur," Kata Ketua APINDO NTT Fredy Ongko Saputra saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.
Menurut dia, cara promosi potensi pariwisata di provinisi kepulauan itu, dengan mendatangkan langsung wisatawan ke daerah wisata lebih efektif, ketimbang melakukan promosi lewat media hingga ke luar negeri.
"Lebih efektif karena tidak perlu butuh banyak biaya untuk pasang iklan hingga ke luar negeri, namun para wisatawan langsung didatangakan untuk berkunjung sini (NTT)," katanya pula.
Menurut dia, pemerintah harus memiliki keberanian mengeluarkan biaya ke operator tour yang membawa "crus liner", dan memberikan jaminan bahwa kunjungan wisata ke daerah setempat akan memuaskan.
"Orang luar belum banyak yang mengetahui daerah kita, untuk itu pemerintah harus berani bayar operator tour agar bisa mendatangkan orang dalam jumlah banyak ke daerah-daerah wisata," katanya.
Untuk itu, katanya, pemerintah daerah harus siap menyajikan berbagai produk pariwisata yang dimiliki sehingga jika rencana tersebut jadi dilakukan maka tidak akan sia-sia.
Dia mengatakan, setiap daerah tujuan wisata harus bisa menampilkan kearifan budayanya seperti tarian tradisional, dan produk ekonomi kreatif yang dijual kepada wisatawan yang datang dalam jumlah banyak itu.
"Kita harus bisa manfaatkan momentum kunjungan itu dengan maksimal dan memuaskan sehingga selanjutnya wisatawan bisa terus berdatangan," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Keratif NTT Marius Ardu Jelamu secara terpisah mengatakan, pemerintah akan segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perator kapal pesiar Inchcape Shipping Services pada awal Desember 2017.
"Penandatangan MoU-nya akan terjadi pada 2 Desember mendatang yang bertujuan untuk mendatangkan ribuan wisatawan dari berbagai negara dengan kapal pesiar yang mampu memuat 3.000-4.000 penumpang,"
Ia menambahkan, kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan asing itu akan bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, kemudian akan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata lainnya di provinsi kepulauan itu.
"Di dalam MoU itu akan dibahas juga terkait pembangunan terminal-terminal cruise untuk kapal-kapal pesiar," demikian Marius Ardu Jelamu.