Harga telur ayam sudah tembus Rp60.000/rak

id Telur ayam

Harga telur ayam sudah tembus Rp60.000/rak

Seorang pedagang telur ayam menunjukkan telur ayam ras yang dijual di pasar Naikoten Kupang, Rabu (11/7). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur kini terus bergerak naik hingga tembus Rp60.000/rak dari harga sebelumnya hanya Rp58.000/rak.
Kupang (AntaraNews NTT) - Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur kini terus bergerak naik hingga tembus Rp60.000/rak dari harga sebelumnya hanya Rp58.000/rak.

Markus seorang pedagang telur ayam ditemui Antara di pasar tradisional Naikoten Kota Kupang, Selasa (17/6), mengaku harga telur ayam memang dalam beberapa pekan terakhir terus bergerak naik.

Ia mengatakan pada awal Juli 2018, harga telur ayam masih berkisar dari Rp50.000-Rp55.000 per rak. Namun memasuki  8 Juli 2018 harga sudah mulai beranjak naik.

Harga yang semula hanya mencapai Rp55.000 kini beranjak naik menjadi Rp58.000. Berselang sepekan kemudian harga telur kembali merangkak naik menjadi Rp60 ribu per rak.

Baca juga: Harga telur ayam di Kupang naik

Terkait penyebab kenaikan harga telur itu, Markus mengaku diakibatkan oleh karena dalam beberapa pekan terakhir produksi telur ayam di Surabaya, Jawa Timur mengalami penurunan.

Hal tersebut berujung pada adanya kenaikan harga. Sementara itu permintaan telur terus mengalami peningkatan. Para pedagang kue justru mengeluhkan hal terkait kenaikan harga telur ayam ras tersebut, karena masalah tersebut dapat merugikan mereka.

Maria misalnya pedagang kue di pinggiran jalan di Kecamatan Alak Kota Kupang, mengaku terpaksa kenaikan harga penjualan kue yang menggunakan bahan dasar telur. Kue Bolu misalnya yang satuan harganya Rp500 perak kini saya jual menjadi Rp1000 per potongnya, tambahnya. 

Ia mengatakan biasa setelah lebaran sejumlah bahan kebutuhan pokok menurun harganya, namun kali ini harga telur ayam justru melonjak. Ia pun berharap kejadian ini tak berulang terus karena mampu merugikan banyak pihak, khususnya para pedagang kue.

Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Kupang Lakukan Opsus Telur