PKGD Bangun Jalan Menuju Lokasi Industri Garam

id PKGD

PKGD Bangun Jalan Menuju Lokasi Industri Garam

Direktur PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD), Ziwan Hendriawan. (Foto Antara/Bennidiktus Jahang)

"Pembangunan jalan raya dilakukan PKGD dalam rangka merealisasikan pembangunan industri garam, sekaligus membuka akses transportasi, bagi masyarakat setempat,"

Kupang, (AntaraNews NTT) -PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD) membangun akses jalan sepanjang tiga kilometer di Kelurahan Babau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur guna merealisasikan pembangunan industri garam,

"Pembangunan jalan raya dilakukan PKGD dalam rangka merealisasikan pembangunan industri garam, sekaligus membuka akses transportasi, bagi masyarakat setempat," kata Direktur PT PKGD, Ziwan Hardiawan ketika dihubungi, Rabu, (8/8) di Kupang.

Ia mengatakan pembangunan jalan raya selain sebagai persiapan pembangunan industri garam, juga untuk mempermudah akses transportasi bagi petani dalam pendistribusian hasil pertanian ke Kota.

Menurut dia, PT PKGD sangat serius dalam membangun industri garam di Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu.

Ziwan mengatakan masyarakat Babau mendukung penuh terhadap pembangunan industri garam dilakukan PKGD ditandai telah ditandatanganinya kesepakatan kerjasama pembangunan industri garam di daerah itu.

Penandatanganan kerjasama telah dilakukan masyarakat Babau dengan PKGD pada Kamis (2/8) disaksikan Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian ATR/BPN, Budi Sitomorang dan Kepala Kantor ATR/BPN Provinsi Nusa Tenggara Timur, Slamet Dwi Martono serta masyarakat Babau.

Ziwan menambahkan, dalam kunjungan kerja Dirjen Budi Sitomorang ke NTT, sempat memantau aktifitas pembangunan jalan usaha tani dilakukan PKGD di Kelurahan Babau.

"Dirjen telah memantau langsung ke lapangan untuk melihat aktifitas pembangunan yang dilakukan PKGD," tegas Ziwan.

Menurut dia, PKGD memiliki lahan dengan status HGU di Kelurahan Babau seluas 1.350 ha. Dalam kawasan itu terdapat 150 ha? lahan persawahan yang nantinya tetap dikelola masyarakat? sebagai persawahan.

"Kami tidak mengganggu lokasi persawahan yang selama ini dikelola petani di Babau," tegas Ziwan.