Pengembangan kendaraan Euro 4 dinilai mampu turunkan gas rumah kaca

id kendaraan euro 4,mobil ramah lingkungan,kemenperin,industri otomotif,menperin

Pengembangan kendaraan Euro 4  dinilai mampu turunkan gas rumah kaca

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier (kanan) berfoto bersama dengan General Manager Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Naeem Hassim (kiri) seusai Peluncuran Mecedez-Benz Axor Euro 4 di ICE BSD, Tangerang, Banten (7/6). (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Selain itu dampak berantai dari aktivitas industri otomotif telah menyerap tenaga kerja langsung 38 ribu orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan Kemenperin mendukung pengembangan kendaraan Euro 4 sebagai langkah konkret dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim di Indonesia untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia.

 "Pada 2030 penurunan emisi GRK ditargetkan sebesar 29 persen secara mandiri atau 41 persen jika mendapat dorongan internasional,"  katanya pada Peluncuran Mecedez-Benz Axor Euro 4 di ICE BSD, Tangerang, Banten dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (7/6).

Menurut Taufiefk penerapan ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk kesiapan industri otomotif untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kontribusi pada pengurangan emisi serta lebih ramah lingkungan.

Ia menyatakan bahwa semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil pula batas kandungan gas karbondioksida, nitrogen oksida, karbonmonoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang dapat berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Taufiek menambahkan untuk mendukung tujuan tersebut, misalnya dari sisi penyediaan bahan bakar, pemerintah telah mengimplementasikan standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro 4) dengan nama dagang Pertamina Dex.

Baca juga: Biden berjanji AS penuhi tujuan pengurangan emisi
Baca juga: Dolar menguat, euro melemah, disaat Biden bawa rencana sanksi ke Eropa

"Kami optimistis peralihan Euro 2 menjadi Euro 4 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan berbagai keuntungan, diantaranya dapat menurunkan beban emisi dan polusi udara, meningkatkan performa kendaraan menjadi lebih baik dengan meningkatnya kualitas mesin dan bahan bakar, serta meningkatkan peluang ekspor bagi industri otomotif nasional," ujar dia menambahkan.

Saat ini potensi industri otomotif Indonesia didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun dan berkontribusi terhadap devisa, antara lain melalui investasi yang mencapai Rp71,35 triliun. 

Selain itu tambah Taufiek, dampak berantai dari aktivitas industri otomotif telah menyerap tenaga kerja langsung 38 ribu orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Dukungan dari  PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia yang meluncurkan Mercedes-Benz Axor Euro 4 dan menjadi produk pertama dari merek Eropa yang mengenalkan truk dengan standar Euro 4 juga diapresiasi oleh Kemenperin.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin dukung pengembangan kendaraan euro 4, topang penurunan GRK