Pemkab Nagekeo optimalkan kapasitas nakes tekan AKI-AKB

id nagekeo,ntt,kesehatan ibu,kesehatan bayi,angka kematian ibu,angka kematian bayi

Pemkab Nagekeo optimalkan kapasitas nakes tekan AKI-AKB

Pembukaan pelatihan penanganan kegawatdaruratan bagi tenaga medis, perawat, dan bidan di Kabupaten Nagekeo, NTT, Senin (8/8/2022). (ANTARA/HO-Prokopim Nagekeo)

...Kami lakukan kegiatan peningkatan kualitas nakes untuk menangani kegawatdaruratan khusus penanganan ibu dan bayi baru lahir
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengoptimalkan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan penanganan kegawatdaruratan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di wilayah tersebut.

"Kami lakukan kegiatan peningkatan kualitas nakes untuk menangani kegawatdaruratan khusus penanganan ibu dan bayi baru lahir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo drg Emirentiana Reni Wahjuningsih ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (10/8/2022).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Nagekeo, kematian bayi dan balita hingga Agustus 2022 sebanyak 24 kasus, sedangkan absolute kematian ibu hingga Agustus 2022 sebanyak satu kasus.

Sebagai salah satu bentuk intervensi penurunan AKI/AKB di wilayah itu, Pemkab Nagekeo melakukan peningkatan kapasitas nakes berupa pelatihan kegawatdaruratan bagi tenaga medis, perawat, dan bidan.

Dia menjelaskan 30 nakes, baik dokter umum, dokter spesialis, perawat, maupun bidan, ambil bagian dalam pelatihan selama dua hari yakni 8-9 Agustus 2022 di RSUD Aeramo.

Reni menyebut ada beberapa intervensi prioritas yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan ibu dan bayi baru lahir di rumah sakit daerah melalui program Hospital Mentoring atau Pengampuan dan Pembinaan.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do yang membuka kegiatan pelatihan itu, mengatakan daerah setempat memiliki RSUD Aeramo yang masih menjadi rumah sakit rujukan tipe C.

Dia berharap, pelatihan itu dapat menjadi masukan sehingga RSUD Aeramo mampu menjadi rujukan ilmu pengetahuan bagi seluruh nakes di Nagekeo dalam hal penanganan kedaruratan ibu dan bayi.

Baca juga: Pemkab Nagekeo bantu 1.000 ekor ayam petelur untuk tangani "stunting"

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menyepelekan kesehatan perempuan dalam keluarga, khususnya bagi anak perempuan menjelang haid pertama.

"Berhubungan dengan wanita atau ibu, cepat lapor apabila terhambat haid, supaya diperiksa status kesehatannya. Kalau hamil, diperiksa kehamilannya, lebih cepat periksa dan lapor jauh lebih baik," kata dia.

Baca juga: Dinkes Nagekeo minta balita ikut operasi timbang stunting

Pelatihan tersebut terlaksana berkat kerja sama Dinas Kesehatan Nagekeo, Rumah Sakit Umum W.Z. Johannes Kupang, dan Program Momentum USAID.