Dinkes: 5.487 anak di Kota Kupang alami stunting

id stunting ntt,stunting kota kupang,kasus stunting kota kupang,penderita stunting kota kupang,penanganan stunting ntt,kota

Dinkes: 5.487 anak di Kota Kupang alami stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Retnowati. (ANTARA/Benediktus Jahang)

Ini tantangan besar, sesuai kesepakatan kepala daerah se-NTT, angka prevalensi stunting ditargetkan menurun hingga 10 persen pada 2023...
Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, melaporkan sebanyak 5.487 anak di daerah itu mengalami masalah kekerdilan (stunting) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

"Berdasarkan hasil operasi timbang terbaru pada Agustus 2022, kami mendapatkan sebanyak 5.487 anak yang mengalami stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Retnowati dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (11/10/2022).

Ia mengatakan ribuan bayi atau balita yang mengalami stunting itu yang menjadi fokus penanganan Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Kesehatan atau dinas teknis lainnya.

Dalam upaya penanganan ribuan kasus stunting ini, kata dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti organisasi profesi dan perguruan tinggi.

"Berbagai elemen dilibatkan untuk berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak penderita stunting yang nantinya disebarkan sesuai nama dan alamat," katanya.

Retnowati menekankan pentingnya memperhatikan pola asuh anak, pola makan beragam, ketahanan pangan, serta penyebab dasar lainnya agar penanganan stunting sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

"Ini tantangan besar, sesuai kesepakatan kepala daerah se-NTT, angka prevalensi stunting ditargetkan menurun hingga 10 persen pada 2023," katanya.

Ia menjelaskan berdasarkan angka perhitungan terakhir (Agustus 2022), angka prevalensi stunting di Kota Kupang tercatat sebesar 21,5 persen.

Baca juga: Dompet Dhuafa bantu penanganan stunting lewat Kebun Gizi

Dengan berbagai upaya penanganan yang terus berlangsung di lapangan, lanjutnya, diharapkan angka prevalensi menurun hingga 18 persen di awal 2023, dan selanjutnya terus menurun sesuai dengan target yang ditentukan sebesar 10 persen.

Baca juga: Artikel - Meretas mitos telur dan memangkas tengkes

Pemerintah Kota Kupang, kata dia, sudah memilik peta jalan dan rencana aksi daerah percepatan penurunan prevalensi stunting tahun 2022-2023, sehingga upaya penanganan stunting dijalankan sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan.