Pemerintah Musnahkan Dua Kapal Nelayan

id musnah

Pemerintah Musnahkan Dua Kapal Nelayan

Bupati Flores Timur Anton Gege Hadjon sedang menyulut api pada perahu nelayan yang hendak dimusnakan di Larantuka, Selasa (29/8). (Foto Frano Tukan)

Pemusnahan dua kapal nelayan dengan cara dibakar itu berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Larantuka pada 23 Agustus 2017.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, memusnahkan dua kapal milik nelayan setempat karena melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan itu dengan menggunakan bahan tidak ramah lingkungan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Flores Timur Erna da Silva kepada Antara melalui telepon genggam di Kupang, Selasa, mengatakan pemusnahan dua kapal nelayan itu berdasarkan keputusan pengadilan pada 23 Agustus 2017.

"Benar bahwa hari ini ada pemusnahan dua kapal nelayan dengan cara membakar kapal tersebut," katanya dan menambahkan pembakaran kapal itu dilakukan Kepala Kejaksaan Negeri Larantuka I Putu Gede Astawa sebagai eksekutor dan disaksikan langsung Bupati Flores Timur Anton Gege Hadjon.

Dia menjelaskan dua kapal nelayan yang dimusnahkan itu ditangkap tim terpadu di wilayah perairan laut setempat sekitar dua bulan lalu.

Setelah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Larantuka, diputuskan bahwa dua pemilik itu terbukti bersalah karena telah melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bom, kompresor, dan potasium.

Pengadilan kemudian memutuskan untuk menjatuhkan hukuman penjara bagi para pemilik kapal dan menyita dua kapal sebagai barang bukti untuk dimusnahkan.

"Keputusan pengadilan baru keluar 23 Agustus lalu, sehingga hari ini baru dilakukan pemusnahan dengan cara membakar," kata Erna da Silva.

Dia mengatakan tim terpadu akan terus melakukan patroli di wilayah perairan itu untuk mengawasi perairan dari kegiatan-kegiatan nelayan yang merusak habitat di laut.

"Siapapun nelayan yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan berbahaya akan ditindak tegas," katanya.

Dia berharap, dengan adanya pemusnahan dua kapal itu dapat menjadi pelajaran bagi nelayan lain untuk tidak melakukan hal yang sama, karena merusak lingkungan wilayah perairan laut.