Rp20 Miliar Untuk Pengadaan Kapal Nelayan

id kapal

Rp20 Miliar Untuk Pengadaan Kapal Nelayan

Dinas Kelautan dan Perikanan NTT meningkatkan anggaran dalam APBD Perubahan 2017 sebesar Rp20 miliar untuk pengadaan kapal bagi para nelayan di daerah ini. (Foto ANTARA)

Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur menambah alokasi anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pengadaan kapal bagi para nelayan di provinsi kepulauan itu.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur menambah alokasi anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pengadaan kapal bagi para nelayan di provinsi kepulauan itu.

"Penambahan anggaran itu sudah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2017 dan sudah dilaporkan pemerintah ke DPRD," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto saat ditemui Antara di Kupang, Selasa.

Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan alokasi anggaran itu ditambah mengingat banyaknya permintaan bantuan kapal dari para nelayan di provinsi selaksa nusa ini.

Sebelumnya dalam APBD murni 2017, pemerintah provinsi telah menagalokasikan bantuan kapal nelayan berukuran 3 gross tonnage (GT) sebanyak 65 unit serta perahu ketinting sebanyak 195 unit.

Selain bantuan kapal, DKP juga telah mengalokasikan berbagai bantuan alat tangkap nelayan seperti lima unit purse seine, dan 45 gillnet milenium serta alokasi fasilitas pendukung penangkapan ikan lainnya seperti 60 unit cool box, 15 unit GPS, dan 13 unit fish finder.

"Memang permintaan bantuan kapal-kapal nelayan dan alat tangkap yang masuk ke kami itu banyak sekali sehingga alokasinya juga terus bertambah," katanya.

Ganef mengakui, kebutuhan kapal bagi nelayan merupakan kebutuhan yang utama dan mendesak dalam upaya mendorong peningkatan hasil tangkapan ikan di provinsi dengan luas wilayah laut mencapai 200.000 km2 itu

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah provinsi terus mengalokasikan bantuan setiap tahun yang diharapkan secara bertahap dapat menjawab kebutuhan nelayan akan kapal-kapal.

"Alokasi bantuan memang masih terbatas karena tergantung kekuatan anggaran kita, tapi terus diupayakan agar selalu ada setiap tahun di samping juga paket bantuan langsung dari pemerintah pusat," katanya.

Ganef berharap, alokasi bantuan itu seiring waktu terus meningkatkan produktivitas nelayan, selain itu mendorong masyarakat nelayan di provinsi itu berorientasi memanfaatkan laut sebagai sumber kehidupan.

"Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mendengungkan gerakan masuk laut (Gemala) untuk masyarakat kita agar menegeksplorasi kekayaan laut kita untuk kesejahteraan mereka," kata Ganef.