Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan tekad pemerintahannya untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai basis ekonomi unggulan bagi masyarakat di wilayah provinsi kepulauan ini.
"NTT harus siap menjadi provinsi pariwisata karena pembangunan pariwisata yang kita lakukan ini berbasis pada masyarakat," katanya dalam sidang paripurna istimewa DPRD NTT yang khusus digelar untuk merayakan HUT ke-60 Provinsi NTT di Kupang, Kamis (20/12).
Ia mengatakan, untuk pertama kalinya, pemerintah provinsi telah meletakkan pariwisata sebagai kunci utama pembangunan di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Dijelaskannya, dalam rancangan rencana pembangunan jangkah menengah daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 yang sudah disetujui DPRD provinsi pada 14 Desember 2018 lalu, pemerintahannya menempatkan misi utama pembangunan pada sektor pariwisata.
Menurutnya, prioritas pembangunan sektor pariwisata ini relevan dengan kecenderungan ekonomi global dan nasional, di mana pariwisata menjadi penyumbang siginifikan dalam produk domestik bruto, pendapatan per kapita, dan penciptaan lapangan kerja.
Ia mengatakan, dari beberapa provinsi yang mendapatkan otonomi dari pemerintah pusat berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, hanya Provinsi Bali yang menetapkan pariwisata sebagai penggerak ekonominya.
Baca juga: 600.000 lapangan kerja tercipta dari sektor pariwisata
"Harusnya kalau waktu itu kita bersama-sama, mungkin kita akan terbang bersama-sama seperti hari ini," katanya.
Ke depan, lanjut Viktor, selain mempromosikan dan meningkatkan kapasitas destinasi yang ada, pemerintahnnya juga membangun destinasi-destinasi wisata baru yang berstandar internasional.
Untuk itu, Viktor mengajak semua komponen masyarakat yang terkait dengan pariwisata untuk terus belajar memperlihatkan perilaku yang bersahabat dan profesional dalam melayani wisatawan.
"Terutama peningkatan kesadaran lingkungan dengan disiplin mengelola sampah, selain itu kita juga harus terbiasa hidup bersih," katanya.
Terkait aspek kebersihan ini, ia mengatakan pemerintahannya telah berencana menggelar festival rumah bersih di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir dalam sidang paripurna istimewa ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Presiden Otonomi Khusus Oecusse, Timor Leste, Mari`e Alkatiri, sejumlah anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT seperti Fahry Djemi Francis, Andre Hugo Parera, Herman Hery.
Baca juga: Manggarai Barat targetkan pendapatan Rp12 miliar dari pariwisata
"NTT harus siap menjadi provinsi pariwisata karena pembangunan pariwisata yang kita lakukan ini berbasis pada masyarakat," katanya dalam sidang paripurna istimewa DPRD NTT yang khusus digelar untuk merayakan HUT ke-60 Provinsi NTT di Kupang, Kamis (20/12).
Ia mengatakan, untuk pertama kalinya, pemerintah provinsi telah meletakkan pariwisata sebagai kunci utama pembangunan di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Dijelaskannya, dalam rancangan rencana pembangunan jangkah menengah daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 yang sudah disetujui DPRD provinsi pada 14 Desember 2018 lalu, pemerintahannya menempatkan misi utama pembangunan pada sektor pariwisata.
Menurutnya, prioritas pembangunan sektor pariwisata ini relevan dengan kecenderungan ekonomi global dan nasional, di mana pariwisata menjadi penyumbang siginifikan dalam produk domestik bruto, pendapatan per kapita, dan penciptaan lapangan kerja.
Ia mengatakan, dari beberapa provinsi yang mendapatkan otonomi dari pemerintah pusat berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, hanya Provinsi Bali yang menetapkan pariwisata sebagai penggerak ekonominya.
Baca juga: 600.000 lapangan kerja tercipta dari sektor pariwisata
"Harusnya kalau waktu itu kita bersama-sama, mungkin kita akan terbang bersama-sama seperti hari ini," katanya.
Ke depan, lanjut Viktor, selain mempromosikan dan meningkatkan kapasitas destinasi yang ada, pemerintahnnya juga membangun destinasi-destinasi wisata baru yang berstandar internasional.
Untuk itu, Viktor mengajak semua komponen masyarakat yang terkait dengan pariwisata untuk terus belajar memperlihatkan perilaku yang bersahabat dan profesional dalam melayani wisatawan.
"Terutama peningkatan kesadaran lingkungan dengan disiplin mengelola sampah, selain itu kita juga harus terbiasa hidup bersih," katanya.
Terkait aspek kebersihan ini, ia mengatakan pemerintahannya telah berencana menggelar festival rumah bersih di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir dalam sidang paripurna istimewa ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Presiden Otonomi Khusus Oecusse, Timor Leste, Mari`e Alkatiri, sejumlah anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT seperti Fahry Djemi Francis, Andre Hugo Parera, Herman Hery.
Baca juga: Manggarai Barat targetkan pendapatan Rp12 miliar dari pariwisata