Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengemukakan pemerintah provinsi setempat menargetkan sebanyak 600.000 lapangan kerja tercipta dari sektor pariwisata.
"Pak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan bahwa 600.000 lapangan kerja harus bisa tercipta dari dunia pariwisata selama lima tahun ke depan," katanya ketika dihubungi Antara di Kupang, Selasa (30/10).
Ia mengatakan, Pemerintahan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakilnya Josef Nae Soi telah menetapkan pariwisata sebagai sektor utama (leading sector) untuk mendorong peningkatan ekonomi di daerah ini.
Menurutnya, hal itu berarti sektor-sektor lain juga akan dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata.
Marius mencontohkan untuk usaha-usaha kuliner yang disiapkan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata akan diintervensi dari instansi teknis terkait dari bagian perindustrian.
Selain itu, bagian pertanian memberikan dukungan dengan menyiapkan hasil tanaman holtikultura bagi wisatawan, selain juga bisa menata perkebunan menjadi destinasi wisata.
Baca juga: Hadirnya delegasi IMF-WB momentum bangun pariwisata NTT
Demikian juga bagian kehutanan yang berwenang mengelola hutan produksi maupun hutan lindung sebagai destinasi wisata dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkannya.
"Jadi sektor pariwisata akan berperan sebagai inti dan didukung sektor-sektor lain sebagai plasmanya," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, ketika semua sektor dapat terintegrasi secara baik maka akan menjadi sebuhan industri pariwsiata yang bisa menghadirkan banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
"Kalau kita menyebut industri berarti semua tintegrasi dari hulu hingga hilir dan menjadi suatu mata rantai ekonomi yang bisa memberikan dampak bagi berbagai stakeholder," katanya.
Marius menambahkan, gubernur menginginkan agar pengembangan sektor pariwisata betul-betul harus bisa membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Untuk itu, saat ini telah dirancang berbagai rencana, konsep, termasuk regulasi pendukung untuk pengembangan pariwisata selama lima tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Menpar: Pariwisata perbatasan harus dikembangkan
"Pak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan bahwa 600.000 lapangan kerja harus bisa tercipta dari dunia pariwisata selama lima tahun ke depan," katanya ketika dihubungi Antara di Kupang, Selasa (30/10).
Ia mengatakan, Pemerintahan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakilnya Josef Nae Soi telah menetapkan pariwisata sebagai sektor utama (leading sector) untuk mendorong peningkatan ekonomi di daerah ini.
Menurutnya, hal itu berarti sektor-sektor lain juga akan dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata.
Marius mencontohkan untuk usaha-usaha kuliner yang disiapkan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata akan diintervensi dari instansi teknis terkait dari bagian perindustrian.
Selain itu, bagian pertanian memberikan dukungan dengan menyiapkan hasil tanaman holtikultura bagi wisatawan, selain juga bisa menata perkebunan menjadi destinasi wisata.
Baca juga: Hadirnya delegasi IMF-WB momentum bangun pariwisata NTT
Demikian juga bagian kehutanan yang berwenang mengelola hutan produksi maupun hutan lindung sebagai destinasi wisata dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkannya.
"Jadi sektor pariwisata akan berperan sebagai inti dan didukung sektor-sektor lain sebagai plasmanya," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, ketika semua sektor dapat terintegrasi secara baik maka akan menjadi sebuhan industri pariwsiata yang bisa menghadirkan banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
"Kalau kita menyebut industri berarti semua tintegrasi dari hulu hingga hilir dan menjadi suatu mata rantai ekonomi yang bisa memberikan dampak bagi berbagai stakeholder," katanya.
Marius menambahkan, gubernur menginginkan agar pengembangan sektor pariwisata betul-betul harus bisa membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Untuk itu, saat ini telah dirancang berbagai rencana, konsep, termasuk regulasi pendukung untuk pengembangan pariwisata selama lima tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Menpar: Pariwisata perbatasan harus dikembangkan