Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan, pihaknya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak, terutama dengan investor lokal dalam menarik investasi di Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Plt Dirut sebut BPOLBF terbuka jalin kerja sama dengan investor lokal
"Sebagai badan yang diamanatkan untuk mengembangkan pariwisata di DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Labuan Bajo melalui Perpres Nomor 32 Tahun 2018, BPOLBF juga memiliki tugas otoritatif untuk mengembangkan kawasan pariwisata yang kami sebut Parapuar (Manggarai: Pintu/Gerbang Menuju Hutan)," kata Frans Teguh dalam keterangan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat, (16/2/2024).
Saat ini, ia menyebutkan sudah ada beberapa investor yang telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan BPOLBF, seperti Dusit Internasional dan Eiger Indonesia.
"Namun kami masih membuka peluang kerja sama dengan investor-investor lain yang memiliki visi dan misi yang sama, termasuk investor lokal," katanya.
Saat ini, ia menyebutkan sudah ada beberapa investor yang telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan BPOLBF, seperti Dusit Internasional dan Eiger Indonesia.
"Namun kami masih membuka peluang kerja sama dengan investor-investor lain yang memiliki visi dan misi yang sama, termasuk investor lokal," katanya.
Menurut dia, upaya pembangunan Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar BPOLBF di Labuan Bajo terus dilakukan.
Pembangunan kawasan yang diproyeksikan memberi multiplier effect melalui penciptaan dan perluasan lapangan kerja dengan target penyerapan 10.000 tenaga kerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di DPSP Labuan Bajo dan sekitarnya.
Pembangunan kawasan yang diproyeksikan memberi multiplier effect melalui penciptaan dan perluasan lapangan kerja dengan target penyerapan 10.000 tenaga kerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di DPSP Labuan Bajo dan sekitarnya.
Dia menambahkan salah satu langkah yang sedang dilakukan BPOLBF saat ini adalah menarik investor baik lokal, nasional, maupun internasional untuk turut menjadi bagian dalam pengembangan Kawasan Parapuar.
Dia menjelaskan secara keseluruhan, Kawasan Parapuar akan dikembangkan dalam empat zona yakni Zona Budaya, Zona Santai, Zona Petualangan dan Zona Alam Liar.
Keempat zona ini akan dikemas dengan Pendekatan Tata Ruang Budaya: Gendang One, Lingko Pe’ang sehingga keterlibatan investor lokal diharapkan akan semakin memaksimalkan pengembangan Kawasan Parapuar.
Keempat zona ini akan dikemas dengan Pendekatan Tata Ruang Budaya: Gendang One, Lingko Pe’ang sehingga keterlibatan investor lokal diharapkan akan semakin memaksimalkan pengembangan Kawasan Parapuar.
"Keterlibatan investor lokal sangat kami harapkan, karena pengembangan Parapuar sebagai destinasi yang menampilkan konteks inklusivitas dan budaya sebagai basis nilai dan tonggak pengembangan tentu akan lebih terasa internalisasi nilainya, jika diinvestasikan oleh orang lokal sendiri," jelasnya.
Baca juga: Dirut BPOLBF : Budaya Manggarai jadi basis nilai pengembangan Parapuar
Baca juga: BPOLBF-PLN-Perumda Wae Mbeliling bahas kolaborasi pembangunan Parapuar
Baca juga: BPOLBF lakukan koordinasi perkuat SOP wisata bahari
Baca juga: Dirut BPOLBF : Budaya Manggarai jadi basis nilai pengembangan Parapuar
Baca juga: BPOLBF-PLN-Perumda Wae Mbeliling bahas kolaborasi pembangunan Parapuar
Baca juga: BPOLBF lakukan koordinasi perkuat SOP wisata bahari
BPOLBF, lanjut dia, hingga saat ini masih terus membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di Parapuar dengan visi dan misi yang sama yaitu mengembangkan Kawasan Pariwisata Labuan Bajo terintegrasi di Labuan Bajo yang berkualitas, berkelanjutan, berbudaya, dan menjunjung tinggi prinsip ekologi dan konservasi lingkungan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Plt Dirut sebut BPOLBF terbuka jalin kerja sama dengan investor lokal