Kupang (ANTARA) - Pakar Ekonomi dari Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Frankie Saelean, SE.MP. menyarankan agar pemerintah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur fokus menghidupkan pasar wisatawan lokal untuk menggairahkan kembali pariwisata yang lesu akibat pandemi.
"Sekarang sudah ada perubahan pasar pariwisata, dari pasar wisatawan internasional kita tidak banyak berharap di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini," kata Frankie Saelean dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (3/7).
Baca juga: NTT terus promosikan pariwisata di tengah pandemi
Ia mengatakan, pasar wisatawan internasional saat ini sulit diandalkan dalam kondisi pandemi ini akibat berbagai kondisi seperti pelarangan untuk keluar dari negara mereka.
Selain itu, ujar dia, kondisi layanan penerbangan dari luar negeri juga belum beroperasi secara normal, katanya.
"Maka yang paling tepat adalah berpikir soal pasar domestik terutama pasar wisawatan lokal sebagai pasar terbesar bagi industri pariwisata," katanya.
Mantan Rektor UKAW Kupang itu mengatakan, dalam kondisi pandemi seperti ini maka kampanye terkait wisata lokal perlu digelorakan untuk menggairahkan kembali pariwisata yang lesu.
"Artinya kenapa bukan orang NTT sendiri mendorong pertumbuhan atau menstimulus sektor pariwisatanya sendiri untuk bertumbuh, karena kita tahu begitu sulitnya akses dari luar ke daerah ini akibat kondisi pandemi COVID-19," katanya.
"Kita tahu bahwa akan ada satu masa yang cukup panjang untuk berharap bahwa akan ada wisatawan nusantara atau mancanegara datang ke NTT," katanya.
Frankie Saelean mengatakan, untuk menghidupkan pasar wisatawan lokal, pemerintah daerah perlu mendorong masyarakat terutama kelas menengah-atas di NTT untuk membelanjakan pengeluarannya di sektor pariwisata.
Menurut dia, NTT sangat kaya akan destinasi wisatanya namun belum tentu semuanya dikunjungi masyarakatnya di provinsi ini.
Baca juga: Wisata Pantai Liman NTT mulai dilengkapi tempat menginap
Baca juga: Semua destinasi wisata NTT dilengkapi fasilitas pencegahan COVID-19 sambut normal baru
Ia mencontohkan seperti destinasi wisata air terjun yang sangat indah di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor, yang bisa saja belum dikunjungi masyarakat dari Pulau Flores, Pulau Sumba, atau bahkan yang berada di Pulau Timor sendiri.
"Ini yang perlu didorong, bagaimana warga kita sendiri dari kalangan lebih mampu mengeluarkan belanjanya untuk menghdupkan pariwisata kita, karena tidak bisa dipastikan kapan pandemi ini betul-betul berlalu," katanya.
"Sekarang sudah ada perubahan pasar pariwisata, dari pasar wisatawan internasional kita tidak banyak berharap di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini," kata Frankie Saelean dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (3/7).
Baca juga: NTT terus promosikan pariwisata di tengah pandemi
Ia mengatakan, pasar wisatawan internasional saat ini sulit diandalkan dalam kondisi pandemi ini akibat berbagai kondisi seperti pelarangan untuk keluar dari negara mereka.
Selain itu, ujar dia, kondisi layanan penerbangan dari luar negeri juga belum beroperasi secara normal, katanya.
"Maka yang paling tepat adalah berpikir soal pasar domestik terutama pasar wisawatan lokal sebagai pasar terbesar bagi industri pariwisata," katanya.
Mantan Rektor UKAW Kupang itu mengatakan, dalam kondisi pandemi seperti ini maka kampanye terkait wisata lokal perlu digelorakan untuk menggairahkan kembali pariwisata yang lesu.
"Artinya kenapa bukan orang NTT sendiri mendorong pertumbuhan atau menstimulus sektor pariwisatanya sendiri untuk bertumbuh, karena kita tahu begitu sulitnya akses dari luar ke daerah ini akibat kondisi pandemi COVID-19," katanya.
"Kita tahu bahwa akan ada satu masa yang cukup panjang untuk berharap bahwa akan ada wisatawan nusantara atau mancanegara datang ke NTT," katanya.
Frankie Saelean mengatakan, untuk menghidupkan pasar wisatawan lokal, pemerintah daerah perlu mendorong masyarakat terutama kelas menengah-atas di NTT untuk membelanjakan pengeluarannya di sektor pariwisata.
Menurut dia, NTT sangat kaya akan destinasi wisatanya namun belum tentu semuanya dikunjungi masyarakatnya di provinsi ini.
Baca juga: Wisata Pantai Liman NTT mulai dilengkapi tempat menginap
Baca juga: Semua destinasi wisata NTT dilengkapi fasilitas pencegahan COVID-19 sambut normal baru
Ia mencontohkan seperti destinasi wisata air terjun yang sangat indah di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor, yang bisa saja belum dikunjungi masyarakat dari Pulau Flores, Pulau Sumba, atau bahkan yang berada di Pulau Timor sendiri.
"Ini yang perlu didorong, bagaimana warga kita sendiri dari kalangan lebih mampu mengeluarkan belanjanya untuk menghdupkan pariwisata kita, karena tidak bisa dipastikan kapan pandemi ini betul-betul berlalu," katanya.