Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan bahwa tokoh agama di provinsi NTT mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah itu khususnya di masa-masa Pilkada serentak 2020.
"Saya mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi dimana peran tokoh agama sangat besar dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Wilayah Provinsi NTT," katanya saat bersilahturahim dengan Ketua Sinode GMIT NTT Pendeta Dr. Mery LY Kolimon di Kupang, Selasa, (13/10).
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa sebelumnya dirinya juga sudah melakukan silahturahim dengan beberapa tokoh agama di Kota Kupang, seperti Uskup Kupang dan juga Ketua PHDI.
Menurut dia, kehadiran tokoh agama penting karena tokoh agama dapat membantu pihak kepolisian dalam hal mengimbau umatnya untuk selalu menjaga ketertiban dan kedamaian melalui mimbar.
Ia menjelaskan bahwa kedatangannya bersilaturahim dengan Ketua Sinode GMIT dan pada Senin (12/10) kemarin bersilaturahmi dengan tokoh agama yang lain adalah ingin menyamakan visi dan misi menjaga situasi kamtibmas di NTT agar tetap aman dan kondusif.
"Selama ini kegiatan sudah berjalan dan dukungan dan jalinan kerja sama sangat baik. Ada isu-isu khususnya kasus-kasus konflik sosial dan angka kekerasan terhadap perempuan di NTT sangat tinggi, untuk itu Polri telah mengambil langkah-langkah dalam penanganan terhadap perempuan," jelasnya.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa upaya penegakan hukum terus dilakukan. Selain penegakan hukum beberapa waktu lalu juga pihaknya meluncurkan pelayanan SIM kepada kaum perempuan yakni Women Care Day.
Program Women Care Day merupakan terobosan kreatif Polda NTT sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang dialami oleh perempuan yang rentan terhadap tindak kejahatan.
Edukasi dan pelayanan harus terus digalakkan untuk semakin meningkatkan perlindungan dan mengangkat harkat martabat perempuan yang harus selalu di jaga dan dihormati.
Baca juga: Butuh keterlibatan semua pihak tangani kasus kekerasan perempuan
Baca juga: Kapolda NTT imbau paslon kepala daerah taat prokes
Dalam Kunjungan tersebut, Kapolda NTT dan Ketua Sinode GMIT juga membahas persoalan kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang sudah terjalin di wilayah Polda NTT serta maraknya pandemi COVID-19 dan penerapan new normal yang telah dilakukan.
Saat ini masyarakat dituntut untuk bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19, mengingat angka penyebaran Covid di wilayah NTT sampai saat ini cenderung meningkat terkonfirmasi positif
"Saya mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi dimana peran tokoh agama sangat besar dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Wilayah Provinsi NTT," katanya saat bersilahturahim dengan Ketua Sinode GMIT NTT Pendeta Dr. Mery LY Kolimon di Kupang, Selasa, (13/10).
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa sebelumnya dirinya juga sudah melakukan silahturahim dengan beberapa tokoh agama di Kota Kupang, seperti Uskup Kupang dan juga Ketua PHDI.
Menurut dia, kehadiran tokoh agama penting karena tokoh agama dapat membantu pihak kepolisian dalam hal mengimbau umatnya untuk selalu menjaga ketertiban dan kedamaian melalui mimbar.
Ia menjelaskan bahwa kedatangannya bersilaturahim dengan Ketua Sinode GMIT dan pada Senin (12/10) kemarin bersilaturahmi dengan tokoh agama yang lain adalah ingin menyamakan visi dan misi menjaga situasi kamtibmas di NTT agar tetap aman dan kondusif.
"Selama ini kegiatan sudah berjalan dan dukungan dan jalinan kerja sama sangat baik. Ada isu-isu khususnya kasus-kasus konflik sosial dan angka kekerasan terhadap perempuan di NTT sangat tinggi, untuk itu Polri telah mengambil langkah-langkah dalam penanganan terhadap perempuan," jelasnya.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa upaya penegakan hukum terus dilakukan. Selain penegakan hukum beberapa waktu lalu juga pihaknya meluncurkan pelayanan SIM kepada kaum perempuan yakni Women Care Day.
Program Women Care Day merupakan terobosan kreatif Polda NTT sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang dialami oleh perempuan yang rentan terhadap tindak kejahatan.
Edukasi dan pelayanan harus terus digalakkan untuk semakin meningkatkan perlindungan dan mengangkat harkat martabat perempuan yang harus selalu di jaga dan dihormati.
Baca juga: Butuh keterlibatan semua pihak tangani kasus kekerasan perempuan
Baca juga: Kapolda NTT imbau paslon kepala daerah taat prokes
Dalam Kunjungan tersebut, Kapolda NTT dan Ketua Sinode GMIT juga membahas persoalan kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang sudah terjalin di wilayah Polda NTT serta maraknya pandemi COVID-19 dan penerapan new normal yang telah dilakukan.
Saat ini masyarakat dituntut untuk bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19, mengingat angka penyebaran Covid di wilayah NTT sampai saat ini cenderung meningkat terkonfirmasi positif