Kalabahi (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Alor memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan yang sudah membangun terminal penumpang dan pelabuhan penyeberangan yang megah, yang kemudian menjadi proyek percontohan untuk pelabuhan penyebaran kapal Ferry di provinsi berbasis kepulauan itu.
Bupati Alor Amon Djobo kepada ANTARA di Kalabahi Kabupaten Alor, Selasa, (10/11) mengatakan bahwa kabupaten Alor merupakan kabupaten kepulauan. Dengan luas laut mencapau 10.773,62 kilometer persegi dan dengan daratan yang hanya mencapai 2.864 , 64 kilometer persegi tentunya hal ini menjadi sangat dibutuhkan apalagi kabupaten Alor adalah kabupaten yang berada di beranda terdepan NKRI.
Baca juga: Bandara Mali ditargetkan menjadi bandara internasional
"Kami ini daerah lautnya kurang lebih 3.4 dari wilayah darat d Kabupaten Alor. Artinyakan kami ini dikelilingi laut. Perhatian pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sudah sangat tepat. Oleh karena itu kami berterima kasih akan itu," tambah dia.
Secara terbuka bupati dua periode itu mengatakan bahwa jika pembangunan infrastruktur perhubungan seperti dermaga penyeberangan dan dermaga khusus kapal-kapal besar jika bersumber dari APBD maka hal itu sangat mustahil karena sangatlah kecil.
Lebih lanjut ia menambahkan dengan adanya dermaga penyeberangan Ferry yang sudah dibangun sejak 2018-2019 dan 2020 yang model penyeberangan berupa gang way, maka dermaga penyeberangan model itu hanya ada di kabupaten Alor.
Sementara itu petugas lalu lintas angkutan dan jasa kepelabuhan Pelabuhan Penyebarangan Kalabahi Alor Inlifu mengatakan bahwa terminal dan gang way khusus penumpang yang ingin menaiki kapal ferry sudah selesai dibangun dan saat ini masih menunggu peresmian.
Ditunjukanya kabupaten Alor menjadi pilot project pembangunan terminal ini juga dikarenakan kabupaten Alor merupakan daerah kepulauan dan selain itu juga kabupaten itu adalah daerah perbatasan yang berbatasan dengan Timor Leste.
"Ini sudah selesai dibangun dan tinggal menunggu peresmian saja serta menunggu kapal-kapal dari PT. ASDP. Kemungkinan akhir tahun ini sudah bisa kami gunakan," tutur dia.
Inlifu menambahkan pihaknya sudah melakukan uji coba dengan beberapa kapal penyberangan milik PT. ASDP saat docking. Namun terdapat selisih antara pintu masuk dengan gang way yang baru dibangun.
Sehingga kata dia beberapa kapal penyeberangan itu kini sedang dibuatkan pintu masuknya. Kurang lebih enam kapal berbeda yang akan diubah pintu masuknya.
Baca juga: Kata Bupati: Expo Alor digelar dalam rangka berdayakan ekonomi masyarakat
"Jadi nanti sistemnya seperti pesawat. Untuk barang lewat bawah, sementara manusianya lewat atas. Kita sudah lakukan uji coba itu beberapa kali," tutur dia.
Ia menambahkan dengan adanyan gang way itu maka akan sangat membantu petugas untuk mengatur penumpang agar bisa berjaga jarak saat pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Bupati Alor Amon Djobo kepada ANTARA di Kalabahi Kabupaten Alor, Selasa, (10/11) mengatakan bahwa kabupaten Alor merupakan kabupaten kepulauan. Dengan luas laut mencapau 10.773,62 kilometer persegi dan dengan daratan yang hanya mencapai 2.864 , 64 kilometer persegi tentunya hal ini menjadi sangat dibutuhkan apalagi kabupaten Alor adalah kabupaten yang berada di beranda terdepan NKRI.
Baca juga: Bandara Mali ditargetkan menjadi bandara internasional
"Kami ini daerah lautnya kurang lebih 3.4 dari wilayah darat d Kabupaten Alor. Artinyakan kami ini dikelilingi laut. Perhatian pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sudah sangat tepat. Oleh karena itu kami berterima kasih akan itu," tambah dia.
Secara terbuka bupati dua periode itu mengatakan bahwa jika pembangunan infrastruktur perhubungan seperti dermaga penyeberangan dan dermaga khusus kapal-kapal besar jika bersumber dari APBD maka hal itu sangat mustahil karena sangatlah kecil.
Lebih lanjut ia menambahkan dengan adanya dermaga penyeberangan Ferry yang sudah dibangun sejak 2018-2019 dan 2020 yang model penyeberangan berupa gang way, maka dermaga penyeberangan model itu hanya ada di kabupaten Alor.
Sementara itu petugas lalu lintas angkutan dan jasa kepelabuhan Pelabuhan Penyebarangan Kalabahi Alor Inlifu mengatakan bahwa terminal dan gang way khusus penumpang yang ingin menaiki kapal ferry sudah selesai dibangun dan saat ini masih menunggu peresmian.
Ditunjukanya kabupaten Alor menjadi pilot project pembangunan terminal ini juga dikarenakan kabupaten Alor merupakan daerah kepulauan dan selain itu juga kabupaten itu adalah daerah perbatasan yang berbatasan dengan Timor Leste.
"Ini sudah selesai dibangun dan tinggal menunggu peresmian saja serta menunggu kapal-kapal dari PT. ASDP. Kemungkinan akhir tahun ini sudah bisa kami gunakan," tutur dia.
Inlifu menambahkan pihaknya sudah melakukan uji coba dengan beberapa kapal penyberangan milik PT. ASDP saat docking. Namun terdapat selisih antara pintu masuk dengan gang way yang baru dibangun.
Sehingga kata dia beberapa kapal penyeberangan itu kini sedang dibuatkan pintu masuknya. Kurang lebih enam kapal berbeda yang akan diubah pintu masuknya.
Baca juga: Kata Bupati: Expo Alor digelar dalam rangka berdayakan ekonomi masyarakat
"Jadi nanti sistemnya seperti pesawat. Untuk barang lewat bawah, sementara manusianya lewat atas. Kita sudah lakukan uji coba itu beberapa kali," tutur dia.
Ia menambahkan dengan adanyan gang way itu maka akan sangat membantu petugas untuk mengatur penumpang agar bisa berjaga jarak saat pandemi COVID-19 seperti saat ini.