Kupang, (Antara NTT) - Manager PT PLN (Persero) Area Kupang Maria Goreti Gunawan, mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IPP Bolok di Kota Kupang sudah siap beroperasi untuk memperkuat jaringan listrik di Pulau Timor.
"Pembanguan PLTU IPP Bolok sudah selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 mw (mega watt)," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (25/11).
Dia mengatakan, PLTU IPP Bolok merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibeli perusahaan BUMN itu untuk menambah daya kebutuhan listrik di Pulau Timor.
Kapasitas dari pembangkit PLTU IPP Bolok itu, lanjut dia, nantinya akan ditambah dengan pembangkit dari kapal (marine vessel power plant) dengan kapasitas 60 MW plus cadangan daya 60 MW yang akan di tempatkan di Kota Kupang.
"Untuk saat ini sedang dikerjakan instalasi di darat yang disiapkan untuk koneksi ke pembangkit dari kapal," katanya.
Maria Gunawan yang juga menangani kelistrikan area Pulau Timor itu menjelaskan, kebutuhan listrik di daerah itu selama ini mengandalkan tiga pembangkit utama, PLTU Bolok (13 mw), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 mw) dan PLTD Kuanino (10 mw).
Ketiga sumber pembangkit itu, lanjut dia, yang selama ini digunakan untuk kebutuhan listik masyarakat Kota Kupang, Kabupaten Kupang, hingga Timor Tengah Selatan.
"Sementara untuk listrik di Kabupaten Timor Tengah Utara hingga Atambua masih dalam proses pengerjaan gardu induk sehingga nantinya semua pasokan terpusat dari Kota Kupang," katanya.
Dia mengatakan, dengan adanya tambahan daya listrik dari PLTU IPP Bolok dan pembangkit dari kapal maka nantinya bisa dipastikan kebutuhan listrik di Pulau Timor akan mengalami surplus daya.
Untuk itu, menurut dia, kelebihan daya ini merupakan peluang bagi pemerintah daerah setempat untuk menarik investor karena selama ini listrik menjadi salah satu faktor kendala pertumbuhan investasi.
"Kalau listrik kita sudah surplus maka kita bisa layani kebutuhan listrik masyarakat hingga ke pelosok Pulau Timor termasuk untuk perusahan seperti PT Semen Indonesia yang sudah meminta 30 mw," demikian Maria Gunawan.
"Pembanguan PLTU IPP Bolok sudah selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 mw (mega watt)," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (25/11).
Dia mengatakan, PLTU IPP Bolok merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibeli perusahaan BUMN itu untuk menambah daya kebutuhan listrik di Pulau Timor.
Kapasitas dari pembangkit PLTU IPP Bolok itu, lanjut dia, nantinya akan ditambah dengan pembangkit dari kapal (marine vessel power plant) dengan kapasitas 60 MW plus cadangan daya 60 MW yang akan di tempatkan di Kota Kupang.
"Untuk saat ini sedang dikerjakan instalasi di darat yang disiapkan untuk koneksi ke pembangkit dari kapal," katanya.
Maria Gunawan yang juga menangani kelistrikan area Pulau Timor itu menjelaskan, kebutuhan listrik di daerah itu selama ini mengandalkan tiga pembangkit utama, PLTU Bolok (13 mw), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 mw) dan PLTD Kuanino (10 mw).
Ketiga sumber pembangkit itu, lanjut dia, yang selama ini digunakan untuk kebutuhan listik masyarakat Kota Kupang, Kabupaten Kupang, hingga Timor Tengah Selatan.
"Sementara untuk listrik di Kabupaten Timor Tengah Utara hingga Atambua masih dalam proses pengerjaan gardu induk sehingga nantinya semua pasokan terpusat dari Kota Kupang," katanya.
Dia mengatakan, dengan adanya tambahan daya listrik dari PLTU IPP Bolok dan pembangkit dari kapal maka nantinya bisa dipastikan kebutuhan listrik di Pulau Timor akan mengalami surplus daya.
Untuk itu, menurut dia, kelebihan daya ini merupakan peluang bagi pemerintah daerah setempat untuk menarik investor karena selama ini listrik menjadi salah satu faktor kendala pertumbuhan investasi.
"Kalau listrik kita sudah surplus maka kita bisa layani kebutuhan listrik masyarakat hingga ke pelosok Pulau Timor termasuk untuk perusahan seperti PT Semen Indonesia yang sudah meminta 30 mw," demikian Maria Gunawan.