Kupang (AntaraNews NTT) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, Nusa Tenggara Timur tidak bisa bekerja sendiri dalam pencegahan masukanya narkoba ke wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.
"Pada dasarnya Lantamal VII Kupang tidak bisa bekerja sendiri untuk mengawal kawasan laut NTT ini agar tidak dimasuki oleh para pengedar narkoba," kata Komandan Satuan Kapal Patroli Kolonel Laut (P) Nanang Nurjatmiko kepada Antara di Kupang, Selasa (27/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pernyataan dari Direktur Narkoba Polda NTT Kombes Pol Viktor Sihombing, akibat maraknya pasokan narkoba jenis sabu melalui laut di NTT dalam tahun 2018.
Selama periode Januari hingga Maret 2018 ini kurang lebih ada enam kasus yang sudah ditangani oleh Ditresnarkoba Polda NTT. Dari enam kasus tersebut, dua di antaranya masuk melalui jalur udara, sedang empat kasus sisanya masuk melalui jalur laut.
Nanang sapaan dari Komandan Satuan Kaopal Patroli itu mengatakan salah satu instansi yang bekerja sama dengan mereka adalah bea cukai, karena terkadang dalam jumlah besar narkoba sering masuk melalui laut.
Baca juga: 14 bandara belum dilengkapi pendeteksi narkoba
Baca juga: TNI tingkatkan pengamanan cegah masuknya narkoba
KRI Tongkol bermarkas di Lantamal VII Kupang (ANTARA Foto/dok)
"Disamping itu juga dengan pihak intelegen lainnya agar informasi akurat bisa kami dapatkan dalam pencegahan masuknya narkoba itu," katanya dan menambahkan dalam waktu dekat ini, kerja sama pengamanan di laut dan rapat koordinasi direncanakan akan dilaksanakan untuk memantapkan koordinasi.
Kegiatan operasi tidak hanya dilakukan oleh TNI AL sendiri namun juga dengan pihak kepolisian, Bea cukai agar bisa bersama-sama menindak. "Kalau perlu Kerjasama tersebut bisa berupa operasi bersama ataupun personilnya onboard di kapal kami," tambahnya.
Sama halnya dengan Nanang, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Nusa Tenggara Timur Yos Gadhi mengatakan bahwa bersyukur karena kejadian atau kasus narkoba selama ini di NTT hanya sebatas pada jumlah gram saja, tidak sampai pada kilogram tau ton.
Namun menurutnya walaupun dalam jumlah kecil pihaknya selalu waspada. Untuk pengamanan di wilayah laut, Yos mengatakan berkoordinasi dengan TNI AL serta Kepolisian Perairan Polda NTT guna mencegah hal ini.
Baca juga: BNNP NTT rehabilitasi 150 pengguna narkoba
KRI Tongkol bermarkas di Lantamal VII Kupang (ANTARA Foto/dok)
"Pada dasarnya Lantamal VII Kupang tidak bisa bekerja sendiri untuk mengawal kawasan laut NTT ini agar tidak dimasuki oleh para pengedar narkoba," kata Komandan Satuan Kapal Patroli Kolonel Laut (P) Nanang Nurjatmiko kepada Antara di Kupang, Selasa (27/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pernyataan dari Direktur Narkoba Polda NTT Kombes Pol Viktor Sihombing, akibat maraknya pasokan narkoba jenis sabu melalui laut di NTT dalam tahun 2018.
Selama periode Januari hingga Maret 2018 ini kurang lebih ada enam kasus yang sudah ditangani oleh Ditresnarkoba Polda NTT. Dari enam kasus tersebut, dua di antaranya masuk melalui jalur udara, sedang empat kasus sisanya masuk melalui jalur laut.
Nanang sapaan dari Komandan Satuan Kaopal Patroli itu mengatakan salah satu instansi yang bekerja sama dengan mereka adalah bea cukai, karena terkadang dalam jumlah besar narkoba sering masuk melalui laut.
Baca juga: 14 bandara belum dilengkapi pendeteksi narkoba
Baca juga: TNI tingkatkan pengamanan cegah masuknya narkoba
"Disamping itu juga dengan pihak intelegen lainnya agar informasi akurat bisa kami dapatkan dalam pencegahan masuknya narkoba itu," katanya dan menambahkan dalam waktu dekat ini, kerja sama pengamanan di laut dan rapat koordinasi direncanakan akan dilaksanakan untuk memantapkan koordinasi.
Kegiatan operasi tidak hanya dilakukan oleh TNI AL sendiri namun juga dengan pihak kepolisian, Bea cukai agar bisa bersama-sama menindak. "Kalau perlu Kerjasama tersebut bisa berupa operasi bersama ataupun personilnya onboard di kapal kami," tambahnya.
Sama halnya dengan Nanang, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Nusa Tenggara Timur Yos Gadhi mengatakan bahwa bersyukur karena kejadian atau kasus narkoba selama ini di NTT hanya sebatas pada jumlah gram saja, tidak sampai pada kilogram tau ton.
Namun menurutnya walaupun dalam jumlah kecil pihaknya selalu waspada. Untuk pengamanan di wilayah laut, Yos mengatakan berkoordinasi dengan TNI AL serta Kepolisian Perairan Polda NTT guna mencegah hal ini.
Baca juga: BNNP NTT rehabilitasi 150 pengguna narkoba