Larantuka, NTT AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur telah mengalokasikan dana dalam APBD tahun 2018 sebesar Rp6,9 miliar untuk membangun jalan ber-hotmix menuju destinasi wisata Meko di Kecamatan Witihama, Pulau Adonara.
"Pembangunan jalan sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar sekitar enam meter itu akan segera kita mulai setelah masa liburan Paskah," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli saat dihubungi Antara di Pulau Adonara, Selasa (3/4).
Agustinus mengemukakan sejumlah alasan tentang rencana pembangunan infrastruktur jalan tersebut, di antaranya membuka keterisolasian wilayah untuk perluasan pemukiman masyarakat Kecamatan Witihama dan sekitarnya, serta memudahkan akses usaha pertanian, kelautan dan perikanan bagi masyarakat di bagian timur Pulau Adonara itu.
"Sumber perekonomian sebagian besar masyarakat Witihama itu ada di sana (Meko dan sekitarnya), seperti hasil pertanian, perikanan, dan pengolahan tambak garam. Jadi, cukup beralasan jika pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan akses jalan ke Meko," katanya menegaskan.
Disisi lain, kata dia, juga untuk membuka keterisolasian pemukiman di Dusun Meko yang selama ini masih jauh dari pembangunan, padahal kawasan di sekitar Meko memiliki sejumlah objek wisata yang sangat mengagumkan, seperti pulau timbul pasir putih serta wisata bahari yang sangat indah.
Lebih lanjut, Agustinus mengemukakan telah meminta Dinas Pekerjaan Umum setempat agar mengutamakan pembangunan jalan terutama pada titik lokasi yang rawan banjir.
Baca juga: NTT Luncurkan Foto Bawah Laut Meko
. Pesona objek wisata pulau timbul pasir putih di wilayah Meko, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/istimewa)
"Di titik rawan banjir ini agar pengerjaan jalan disertai paritnya, kemudian kami minta agar pada titik yang dinilai aman agar diprioritaskan pada jalan sehingga memungkinkan alokasi semula sepanjang 4,3 kilometer ini bisa bertambah," katanya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan ini menjadi prioritas pemerintahannya bersama Bupati Antonius Gege Hadjon untuk membuka keterisolasian wilayah, sehingga ia berharap mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
Terutama, lanjutnya, kesiapan masyarakat untuk merelakan sedikit lahannya di sisi jalan mengingat ruas jalan yang dibangun selebar enam meter, sementara kondisi lebar jalan saat ini hanya sekitar tiga meter.
"Untuk pembebasan lahan masyarakat ini kami sudah difasilitasi anggota dewan Polikarpus Kopong Belolo, sudah ada pertemuan bersama dan sejauh ini tidak ada kendala karena masyarakat juga siap mendukungnya," katanya.
"Pembangunan jalan sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar sekitar enam meter itu akan segera kita mulai setelah masa liburan Paskah," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli saat dihubungi Antara di Pulau Adonara, Selasa (3/4).
Agustinus mengemukakan sejumlah alasan tentang rencana pembangunan infrastruktur jalan tersebut, di antaranya membuka keterisolasian wilayah untuk perluasan pemukiman masyarakat Kecamatan Witihama dan sekitarnya, serta memudahkan akses usaha pertanian, kelautan dan perikanan bagi masyarakat di bagian timur Pulau Adonara itu.
"Sumber perekonomian sebagian besar masyarakat Witihama itu ada di sana (Meko dan sekitarnya), seperti hasil pertanian, perikanan, dan pengolahan tambak garam. Jadi, cukup beralasan jika pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan akses jalan ke Meko," katanya menegaskan.
Disisi lain, kata dia, juga untuk membuka keterisolasian pemukiman di Dusun Meko yang selama ini masih jauh dari pembangunan, padahal kawasan di sekitar Meko memiliki sejumlah objek wisata yang sangat mengagumkan, seperti pulau timbul pasir putih serta wisata bahari yang sangat indah.
Lebih lanjut, Agustinus mengemukakan telah meminta Dinas Pekerjaan Umum setempat agar mengutamakan pembangunan jalan terutama pada titik lokasi yang rawan banjir.
Baca juga: NTT Luncurkan Foto Bawah Laut Meko
"Di titik rawan banjir ini agar pengerjaan jalan disertai paritnya, kemudian kami minta agar pada titik yang dinilai aman agar diprioritaskan pada jalan sehingga memungkinkan alokasi semula sepanjang 4,3 kilometer ini bisa bertambah," katanya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan ini menjadi prioritas pemerintahannya bersama Bupati Antonius Gege Hadjon untuk membuka keterisolasian wilayah, sehingga ia berharap mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
Terutama, lanjutnya, kesiapan masyarakat untuk merelakan sedikit lahannya di sisi jalan mengingat ruas jalan yang dibangun selebar enam meter, sementara kondisi lebar jalan saat ini hanya sekitar tiga meter.
"Untuk pembebasan lahan masyarakat ini kami sudah difasilitasi anggota dewan Polikarpus Kopong Belolo, sudah ada pertemuan bersama dan sejauh ini tidak ada kendala karena masyarakat juga siap mendukungnya," katanya.